Tetanus merupakan ancaman serius bagi negara negara dengan kondis isanitasi yang kurang baik. Jika tidak ditangani dengan baik, 25%penderita tetanus mengalami kematian. Menurut data WHO sekitar180.000 bayi meninggal dunia saat dilahirkan akibat kondisipersalinan yang kurang higienis pada tahun 2002, dan ratusan ribubayi meninggal akibat tetanus di Afrika tiap tahunnya. Antibodi terhadap tetanus dapat diturunkan dari ibu ke bayi, namun hanya jika sang ibu telah mengembangkan antibodi setelah sang ibu diberikan vaksinasi.
Pertussis atau batuk merejan merupakan masalah kesehatan yang serius di seluruh dunia dengan kemungkinan penularan pada bayi yang sangat tinggi. Pertussis merupakan kasus yang fatal bagi bayi di bawah 6bulan, sekitar 1% dari anak-anak yang dirawat di rumah sakit karena pertussis meninggal dan lebih dari 20% mengalami pneumonia, seizure(lumpuh atau stroke mendadak), dan kerusakan otak.
Jenis vaksin yang diberikan:DtaP (versi lebih aman dari DTP). Vaksin ini diberikan pada bayi dan balita. Variasi dari vaksin ini adalahTdap yang diberikan pada anak-anak remaja dan dewasa, vaksin DT danTd yang diberikan pada anak-anak berusia kurang dari 7 tahun saa tvaksin pertussis tidak direkomendasikan oleh dinas kesehatan terkait,dan vaksin tetanus saja. Semua vaksin ini kecuali DTP menggunakanbakteri yang telah dimatikan (accelular). Vaksin DTaP dan DT hanya digunakan untuk anak-anak di bawah usia 7 tahun, Td dan vaksintetanus saja direkomendasikan untuk anak usia tujuh tahun ke atas,dan Tdap direkomendasikan untuk orang orang berusia 10 sampai 65tahun.
Vaksin-vaksin ini dikatergorikan sangat efektif (contohnya kurang dari 50 kasus diphtheria di USA per tahun karena tingginya angkavaksinasi untuk penyakit ini di negara tersebut dibandingkan ratusan ribu kasus di negara-negara lain). Efek samping vaksin Td dan DT selain tangan pegal-pegal yang telah dilaporkan. Sedangkan DTaP dilaporkan menyebabkan efek samping ringan, efek samping sedang(tangisan selama 3 jam dengan resiko 1: 1000, seizure sementara: 1:14.000 dosis, demam tinggi 1:16.000 dosis), dan efek samping berat(1:1.000.000 dosis). Dengan jarangnya resiko efek samping berat ini,para ahli sedang meneliti apakah benar ini akibat dari DTaP atau bukan. Sedangkan Tdap dilaporkan mengakibatkan efek samping ringan.
Siapa yang tidak boleh diberikan vaksin-vaksin ini? Anak anak dan orang yang menunjukkan efek samping berat pada dosis pertama vaksin ini. Orang yang sedang tidak enak badan atau sedang sakit serius.Anak anak dengan reaksi alergi sedang dan berat pada DTaP dapat mendiskusikan dnegan dokter mengenai pemberian vaksin DT. Sedangkan orang dengan riwayat Gullain Barre Syndrome (GBS) harus mendiskusikandengan dokter sebelum menerima Tdap. Mengingat pentingnya vaksi nini dan juga resiko efek samping yang telah dijelaskan, silahkan diskusikan dengan dokter anda mengenai pemberian vaksin ini.
4. Vaksin untuk melawan penyakit Polio
Polio merupakan penyakit yang masih ada dan mempunyai kantung-kantung penyebaran di Afrika dan Asia, sedangkan kasus polio di negara maju sudah sangat jarang. Kebanyakan infeksi virus polio tidak menunjukkan gejala apapun, dan 10% di antara infeksi nya menimbulkan demam dan atau radang tenggorokan. Kurang dari 5% kasus menyebabkan meningitis,dan 1% kasus menyebabkan kelumpuhan pada otot tertentu dan hanya 1/3 dari kelumpuhan ini yang dapat disembuhkan secara total. Jika kelumpuhan terjadi pada otot yang terkait pernafasan diperlukan penggunaan ventilator untuk membantu mengatasinya. Jika kelumpuhan terjadi pada lengan atau kaki kemungkinan diperlukan penyangga tangan atau tongkat selama hidup. Sayangnya belum ada pengobatan untukmenyembuhkan kelumpuhan kelumpuhan ini.
Vaksin yang diberikan: Ada dua jenis vaksin polio: oral polio danvaksin polio yang disuntikkan (IPV). Oral polio menggunakan virusyang dilemahkan sehingga ada kemungkinan (walaupun sangat jarang,1:750.000 dosis) terjadinya “full blown paralytic poliomyelitis”. Sementara IPV mendandung virus yang telah dimatikan sehingga tidak ada kemungkinan untuk tertular polio daripenggunaan vaksin IPV ini. Di USA hanya IPV yang diijinkan untukdiberikan sejak tahun 2000 (Bagaimana dengan Indonesia???). Vaksinpolio ini sangat efektif (lebih dari 99%-lihat tulisan saya yangpertama).
Efek samping vaksin polio (IPV): Pegal di sekitar bekas suntikan. Tidak ada efek samping parah yang dilaporkan. Vaksin ini tidak bisa diberikan pada orang yang mengalami reaksi alergi serius pada bahan-bahan vaksin ini pada dosis sebelumnya yang mencakup alergi neomycin,streptomycin, dan polimyxin B. Selain itu orang yang sedang dalam kondisi sakit atau kurang enak badan. Mereka dapat menerima setelah sembuh total dari penyakitnya.
Nahh sudah terlalu panjang tulisan ini dan waktu sudah menunjukkan pukul 00:24, jadi tulisannya saya sambung lagi nanti ya. Cukup sekian nuntuk tulisan ini dan terima kasih buat perhatian yang diberikan. Ini gambar buku-buku yang saya pakai:
NB:Maaf pada tulisan pertama saya memberi keterangan mengenai efektifitas vaksin polio 995 (95% pada dosis pertama dan 100% pada dosis kedua), setelah saya cek lagi efektifitas vaksin polio adalah 99% dan keterangan lanjutan tersebut adalah untuk Vaksin Hep-A. Terima kasih.