Dalam drama ini tokoh Sim deok dan Woo jin punya masalah masing-masing. Sim deok dengan problem keuangan keluarga yang membuatnya menjadi tulang punggung dan Woo jin dengan ketidak bahagiaannya karena menjadi 'boneka' ayahnya.
Woo jin sendiri telah menikah dengan wanita yang amat baik hatinya, namun sayangnya Woo jin tidak mencintainya. Meski begitu wanita ini tetap setia. Dia bahkan mengatakan tidak apa-apa tidak pernah mendapatkan cinta dari suaminya. Entahlah apa yang membuat Woo jin tidak tergerak hatinya pada wanita sebaik ini.
Sim deok sendiri sebenarnya juga wanita yang baik. Jika tidak minus hubungan mereka yang terlarang, maka Sim deok akan menjadi pendamping hidup potensial bagi Woo jin. Mereka saling suka dan juga mempunyai ketertarikan yang sama.
Namun mereka tetap melewati batas, tetap tak ingin terpisahkan apapun keadaannya. Maka ketika keadaan memaksa mereka untuk berpisah, merekalah yang akhirnya memutuskan berpisah dengan keadaan.
Dalam perjalanan menggunakan kapal, mereka menikmati detik-detik terakhir yang amat membahagiakan. Detik ketika mereka bisa saling menggenggam dan tersenyum lepas.
Akhir kisah mereka bunuh diri untuk menutup cerita mereka yang tak ada harapan happy ending. Selain karena cinta juga masalah hidup mereka masing-masing yang semakin pelik.
Pikir mereka mungkin, jika mereka tidak bisa saling menguatkan dalam masalah mana mungkin dapat bertahan. Mungkin bagi mereka kekuatan adalah ketika mereka bisa bersama, dan itu mustahil.
Jadi apakah kalian setuju dengan akhir yang mereka pilih ?
Jawabannya boleh jadi tergantung sedalam apa cinta yang pernah kalian rasakan. Tapi sedalam apapun itu, rasanya tetap tidak dibenarkan mengakhiri dengan cara demikian. Setuju ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H