Mohon tunggu...
Devie khoirunnisa
Devie khoirunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1

Secinta itu sama bakso

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengungkap Penyebab Gamophobia di Era Modern (Ketakutan yang Menghantui Generasi Muda)

30 November 2024   10:18 Diperbarui: 30 November 2024   10:28 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

4. Mempersiapkan diri 

Memahami hak dan kewajiban dalam pernikahan dan mempersiapkan mental dan emosional. Islam menganjurkan mempersiapkan diri dengan matang, baik dari segi spiritual, emosional maupun finansial sebelum menikah.

5. Mengatasi trauma masa lalu

Mengatasi gamophobia dapat dilakukan dengan cara konsultasi kepada psikologis. Islam menghargai kesehatan mental dan emosional dan mendorong umatnya agar mencari solusi agar masalah tersebut dapat terselesaikan.

Dampak negatif dari Gamophobia yaitu:

1. perhatian menjadi terganggu, memiliki konsentrasi rendah, mudah lupa, sering membuat kesalahan dalam penilaian, berpikir terhambat, kreativitas menurun, produktivitas berkurang, merasa bingung, sangat berhati-hati, kesadaran diri meningkat, takut kehilangan kontrol ketika menikah, khawatir akan kejadian yang sama terulang, dan mengalami mimpi buruk.

2. seseorang mungkin akan nampak gelisah, merasa tegang secara fisik, mengalami tremor, berbicara dengan cepat, menghindari masalah, bernapas berlebihan, dan sangat peka terhadap pernikahan yang ditakutinya.

3. mudah terganggu, tidak sabar, gelisah, tegang, gugup, ketakutan, waspada, memiliki kekhawatiran, cemas, mati rasa, merasa bersalah, dan malu.

Kesimpulan 

Gamophobia adalah ketakutan atau kecemasan yang berlebihan dalam pernikahan, dan saat ini banyak sekali dialami oleh generasi muda. Ketakutan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti trauma masa lalu, pengaruh budaya dan media sosial dan ketidakpastian ekonomi. Dalam Islam pernikahan dipandang sebagai ibadah yang mulia dan penting untuk memperbaiki keturunan. Islam mendorong umatnya untuk menikah dan melarang hidup membujang tanpa alasan. Gamophobia berdampak negatif terhadap kesehatan mental dan emosional, seperti kecemasan, gangguan konsentrasi dan ketegangan.  Untuk mengatasi gamophobia, penting untuk memperkuat iman, memahami makna pernikahan, memperbaiki diri dengan matang, serta mengatasi trauma masa lalu dengan dukungan psikologis. Dengan cara-cara itulah seseorang dapat mengurangi rasa takut dan menerima pernikahan sebagai bagian dari kehidupan yang berkah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun