Mohon tunggu...
Devia Puspita Sari
Devia Puspita Sari Mohon Tunggu... -

Seorang hamba yang tidak sempurna, namun ingin menjadi sempurna di mata Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seuntai Nasihat

15 November 2011   23:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:37 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari kita maksimalkan kapabilitas yang ada.

Kita adalah tonggak peradaban.

Perbedaan karakteristik kita dengan mereka adalah seni yang indah dalam warisan peradaban.

Selemah apapun  kita, kita tetap kuat. Bahkan mungkin lebih kuat dari mereka (kaum adam).

Karena ada hal yang kita miliki, namun tak dimiliki oleh mereka. Dan carilah itu di dalam diri kita masing – masing.

Kemudian, tuangkan ia ke dalam peran kita sebagai seorang wanita.

Sebagai pembawa kobaran semangat bagi mereka, yang selalu meneguhkan mereka.

Jika engkau masih tetap tidak menyadari peran tersebut, maka ingatlah terus khiasan ini:

“Banyak pria hebat menjadikan wanita sebagai sumber inspirasi dan motivasi yang tertinggi. Selalu ada perempuan kuat dibalik lelaki hebat. Entah itu berperan sebagai ibu, isteri, kekasih, atau sahabat. Karena itu, ia dianggap sebagai tonggak –tonggak penyangga sebuah peradaban”.


Karena ini adalah bukti bahwa kita sebagai seorang wanita memiliki peran yang strategis.

Gapailah kemuliaan itu saudariku.

Tentunya dengan kelembutan dan kerendahan dirimu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun