LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Tujuan yang ingin dicapai       Â
PPL Ke -1
Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas 5 SDN 1 Penukal pada pembelajaran IPA materi
" Alat Gerak Hewan.
PPL Ke -2
Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas 5 SD Neger 1 Penukal pada pembelajaran Matematika materi " Penjumlahan pecahan berbeda penyebut ".
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini. Â Â Â Â Â
Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran PPL Ke -1 adalah :
1. Â Â Â Â Â Â Siswa kurang bersemangat mengikuti proses pembelajaran.
2. Â Â Â Â Â Â Pemahaman siswa terhadap materi masih kurang dilihat dari rendahnya hasil belajar siswa.
Dari latar belakang di atas dapat diambil kesimpulan bahwa :
Motivasi atau semangat siswa kurang pada pembelajaran IPA dikarenakan guru belum dapat memaksimalkan penyajian materi yang kreatif, inovatif, menarik dan menyenangkan bagi siswa.
Kurangnya semangat siswat mengakibatkan rendahnya pemahaman siswa saat pembelajaran yang pada akhirnya mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.
Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran PPL Ke -2 adalah :
1. Â Â Â Â Â Â Siswa kurang bersemangat mengikuti proses pembelajaran.
2. Â Â Â Â Â Â Siswa tidak aktif selama pembelajaran.
3. Â Â Â Â Â Â Pembelajaran berpusat pada guru.
4. Â Â Â Â Â Â Pemahaman siswa terhadap materi masih kurang dilihat dari rendahnya hasil belajar siswa.
Dari latar belakang di atas dapat diambil kesimpulan bahwaÂ
Motivasi atau semangat siswa kurang pada pembelajaran dikarenakan guru belum dapat memaksimalkan penyajian materi yang kreatif, inovatif, menarik dan menyenangkan bagi siswa.
Siswa tidak aktif dan cenderung diam selama pembelajaran dikarenakan metode pembelajaran yang berpusat pada guru dan kurangnya kegiatan yang melibatkan atau menuntut keaktifan siswa.
Proses pembelajaran yang kurang efektif terutama dalam pembelajaran matematika mengakibatkan rendahnya pemahaman  siswa saat pembelajaran yang pada akhirnya mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.
Alasan pentingnya praktik ini untuk dibagikan yaitu : Menurut saya praktik pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan selain untuk memotivasi diri sendiri dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, juga diharapkan dapat bermanfaat sebagai referensi bagi rekan sesama guru yang memiliki permasalahan yang sama khususnya dalam pembelajaran matematika dan pembelajaran tematik, guna meningkatkan kualitas pembelajaran yang kreatif, inovatif, menarik dan menyenangkan bagi siswa sehingga tujuan pembelajaran dan pemahaman serta hasil belajar siswa dapat tercapai sesuai yang diharapkan.
Peran dan tanggung jawab dalam praktik, yaitu :
Sebagai seorang guru, kita mempunyai peran dan tanggung jawab yang sangat penting untuk mengupayakan suatu proses pembelajaran yang efektif bagi siswa. Seorang guru harus dapat menyajikan suatu proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang tepat sesuai kebutuhan. Guru harus mewujudkan pembelajaran yang kreatif, inovatif dan meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa dapat tercapai secara optimal serta bermanfaat bagi siswa.
Tantangan :
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut ?
Siapa saja yang terlibat?
Dari hasil eksplorasi penyebab masalah baik dari analisis kajian literatur dan wawancara serta diskusi, ditentukan akar penyebab masalah yaitu :
1. Guru dalam menyajikan kegiatan pembelajaran tidak menggunakan media dan kurang menarik bagi siswa.
2. Guru menerapkan model pembelajaran yang cenderung monoton (konvensional) dan berpusat pada guru, kurang melibatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
3. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan menarik agar dapat memotivasi siswa. Dan memudahkan siswa dalam memahami materi.
Berdasarkan penyebab permasalahan tersebut, maka tantangan yang dihadapi guru antara lain:
1. Penerapan metode pembelajaran yang kreatif, inovatif, menarik dan menyenangkan sehingga siswa tertarik , termotivasi, serta antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
2. Penerapan model pembelajaran inovatif, yang berpusat pada siswa seperti Problem Based Learning (PBL), sehingga siswa lebih aktif berinteraksi dan berkolaborasi dalam proses pembelajaran.
3. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi agar dapat merangsang keaktifan siswa dalam pembelajaran.
Dilihat dari beberapa tantangan di atas, dapat disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi berkaitan dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh guru dalam mengelola kelas atau menyajikan pembelajaran. Sedangkan dari segi siswa adalah bagaimana seorang guru meningkatkan motivasi belajar siswa melalui penerapan metode, model maupun pemanfaatan media pembelajaran yang tepat sesuai kebutuhan.
Pihak yang terlibat dalam praktik ini, yaitu :
Kepala sekolah sebagai pendukung pelaksanaan pembelajaran, dan pemberian izin fasilitas sarana dan prasarana yang akan digunakaan guru dalam pembelajaran, juga sebagai supervisor terhadap pembelajaran yang dilaksanakan.
      Rekan Guru sebagai observer.
      Dosen dan Guru pamong sebagai pengawas dan pembimbing.
      Siswa sebagai subjek sasaran pada pembelajaran yang dilaksanakan.
      Guru sebagai perancang dan pelaksana praktik.
Aksi :
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat
/ Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini    Â
Langkah-langkah yang harus dilakukan guru antara lain :
1. Â Â Â Â Â Â Penerapan Metode Pembelajaran.
      Strategi.
Strategi yang digunakan guru adalah menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi , seperti tanya jawab, diskusi kelompok, observasi, presentasi serta umpan balik yang positif dari siswa maupun guru.
      Proses.
Proses penerapan metode pembelajaran diawali dengan mendesain perangkat pembelajaran baik RPP, bahan ajar, LKPD, soal evaluasi dan sebagainya. Kemudian dilanjutkan dengan menyusun skenario dalam menyajikan materi pembelajaran, berbagai aktivitas pembelajaran serta hal- hal penting dalam setiap langkah atau tahapan pembelajaran.
      Sumber daya/ materi.
Sumber daya yamg diperlukan antara lain pemahaman, kemampuan dan keterampilan guru terkait variasi metode yang akan dipergunakan , kemampuan guru dalam mendesai perangkat pembelajaran, serta kemampuan guru dalam menguasai materi pembelajaran serta langkah- langkah pembelajaran.
2. Â Â Â Â Â Â Penerapan Model Pembelajaran Inovatif.
      Strategi.
Strategi yang digunakan guru adalah memahami karakteristik siswa dan karakteristik materi yamh akan disampaikan. Selanjutnya pemilihan model pembelajaran yang tepat. Dalam PPL ke-1 dan ke -2 guru memilih model PBL atau Problem Based Learning.
      Proses.
Pertama guru mempelajari dan memahami langkah- langkah atau sintaks dalam model pembelajaran PBL ini. Kemudian guru mempelajari bagaimana peran dan aktivitas guru maupun siswa dalam setiap sintaks.
Selanjutnya guru mencari ide dan gagasan untuk menyusun skenario pembelajaran sesuai dengan sintaks PBL.
      Sumber daya/ materi.
Sumber daya yang diperlukan antara lain pemahaman, kemampuan dan keterampilan guru terkait model pembelajaran PBL, serta kemampuan guru dalam menguasai materi pembelajaran.
3. Â Â Â Â Â Â Penggunaan Media Pembelajaran
      Strategi.
Strategi yang digunakan guru dalam penggunaan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi adalah dengan
memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran. Selain itu guru juga dapat membuat media kreatif yang dapat menunjang pembelajaran.
      Proses.
Proses penggunaan media pembelajaran diawali dengan memetakan kebutuhan media yang akan dipergunakan, selanjutnya dilakukan pembuatan media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan. Guru mendesain media pembelajaran semenarik mungkin baik berupa gambar, video, PPT, quiz maupun media lainnya yang menggunakan aplikasi-aplikasi yang mendukung.
      Sumber daya/materi.
Sumber daya yang diperlukan adalah keterampilan guru dalam menggunakan IT, kelengkapan sarana seperti komputer, laptop serta dukungan jaringan internet.
Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak
dari aksi dari Langkah- langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?
Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut  Dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan : Proses pembelajaran matematika yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran PBL berbantuan media interaktif PPT dan LKPD serta kegiatan pengukuran yang dilakukan langsung oleh siswa berjalan dengan baik. Berdasarkan observasi selama proses pembelajaran, pada saat kegiatan pendahuluan siswa terlihat antusias dan memperhatikan setiap tayangan yang ada di ppt, dan tayangan video yang ditampilkan. Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru.
Mereka terlihat siap dalam menerima pembelajaran. Pada kegiatan inti siswa terlihat aktif dalam proses diskusi dan saling berbagi tugas dalam menyelesaikan LKPD, dalam mengali informasi ada yang membuka bahan ajar, buku paket dan video pembelajaran pada youtube. Pada saat mempresentasikan hasil diskusi mereka dengan semangat menunjukkan diri untuk mewakili kelompoknya mempresentasikan hasil diskusi, dan kelompok lain aktif memberikan sanggahan . Hal ini bisa dikatakan siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, karena adanya perubahan perilaku dari siswa, yang sebelumnya kurang aktif menjadi lebih aktif dalam pembelajaran, yang sebelumnya kurang semangat dalam mengerjakan tugas, disini terlihat antusias.
Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Setelah melaksanakan pembelajaran matematika dengan model PBL, penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar siswa meningkat. Lebih baik dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Problem Based Learning efektif untuk diterapkan, karena dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. Berdasarkan lembar observasi dan angket motivasi belajar didapatkan hasil seperti yang terlihat dari tabel berikut.
Â
Tabel 1 : Rekam motivasi belajar
No      Kategori        Frekuensi       (%)
1       Tinggi   11      80
2 Â Â Â Â Â Â Sedang 3 Â Â Â Â Â Â 20
Jumlah   14            100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa motivasi belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran PBL dengan berbantuan PPT interaktif dan LKPD didapat hasil 80% siswa memiliki motivasi dengan kategori tinggi, dan 20% siswa memiliki motivasi belajar dengan kategori sedang.
Motivasi belajar siswa yang tinggi, juga berpengaruh terhadap pemahaman siswa selama proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa juga meningkat dilihat dari hasil evaluasi individu dimana rata- rata siswa sudah memiliki nilai di atas KKM.
Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi di akhir pembelajaran respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran ini sangat antusias karena pembelajaran menjadi menyenangkan. Siswa merasakan pengalaman baru dalam belajar. Mereka senang belajar dalam kelompok dan diskusi bersama guru serta teman sekelas lainnya. Media yang digunakan pun sangat menarik dan memudahkan siswa untuk memahami materi.
Rekan guru yang turut mengobservasi kegiatan pembelajaran pun antusias melihat seluruh proses pembelajaran. Selain itu, kepala sekolah pun mengharapkan kegiatan pembelajaran ini tetap berlanjut dan menjadi contoh bagi rekan-rekan guru yang lain.
Faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan.
Faktor keberhasilan dalam pembelajaran ini sangat ditentukan oleh kemampuan dan keterampilan guru dalam menerapkan metode pembelajaran yang bervariatif, model pembelajaran yang inovatif serta penggunaan media pembelajaran yang bervariasi dan menarik minat siswa.
Faktor keberhasilan pembelajaran juga ditunjukkan oleh:
1. Penerapan pembelajaran menarik, yang tidak berpusat pada guru dan melibatkan keaktifan siswa.
2. Siswa aktif dalam setiap kegiatan proses belajar mengajar.
3. Siswa mampu menyelesaikan, menyimpulkan, dan mempresentasikan hasil diskusi LKPD.
4. Siswa mengerjakan evaluasi dengan hasil penilaian baik di rata-rata dan meningkatnya jumlah siswa yang mencapai KKM.
Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut. Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah dilakukan guru adalah sebagai seorang guru sangat penting untuk meningkatkan kualitas diri, mengembangkan kemampuan yang dimiliki, serta sadar dan tanggap akan perubahan teknologi di era sekarang ini. Guru harus terus menerus belajar , kreatif dan inovatif dalam setiap hal yang berguna dan mendukung untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan diri pribadi sehingga dapat bermanfaat bagi siswa dan guru itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H