Abstrak
Menganalisis masalah serta memberi upaya mengenai maraknya kasus hamil di luar nikah yang diakibatkan oleh hubungan seks. Tujuuan dari kasus ini adalah memberikan kesadaran serta upaya bagi para remaja agar tidak melakukan hubungan seks bebas. Terjadinya hubungan seks diluar nikah sendiri biasanya sering terjadi pada remaja di rentang umur 11-24 tahun. Dampak yang terjadi adalah hilangnya harga diri, prestasi menurun, resiko hamil di luar nikah, aborsi, bunuh diri, tercorengnya nama baik keluarga, tekanan batin, terjangkit penyakit.. Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan cara seperti memberikan arahan dan juga informasi mengenai seks bebas, serta faktor-faktor dan dampak yang ditimbulkan akibat dari seks bebas.
Kata kunci: Remaja, seks bebas, hamil di luar nikah
Abstract
Analyze the problem and provide efforts regarding the increasing number of cases of pregnancy out of wedlock caused by sexual relations. The aim of this case is to provide awareness and efforts for teenagers not to have casual sex. The occurrence of sexual relations outside of marriage usually occurs frequently in teenagers in the age range of 11-24 years. The impacts that occur are loss of self-esteem, decreased performance, risk of pregnancy out of wedlock, abortion, suicide, tarnished family reputation, mental stress, contracting disease. as well as the factors and impacts caused by free sex.
Keywords: Teenagers,free sex, pregnancy out of wedlock
PENDAHULUAN
Masalah seks merupakan salah satu masalah yang menarik dan tidak ada habisnya untuk dibahas. Seksologi selalu menarik perhatian untuk dibicarakan karena menyangkut tata kehidupan yang lebih tinggi. Selain itu masalah seks bebas bahkan hingga menyebabkan hamil di luar nikah ini kasusnya sangat marak, apalagi dikalangan remaja. Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenisnya maupun sesama jenisnya. Perilaku seksual adalah perbuatan zina karena seks bebas merupakan hubungan seks yang dilakukan antara laki-laki dan perempuan bukan melalui hubungan yang sah. Kebanyakan orang yang melakukan hubungan seks bebas tidak pernah memperhatikan resiko yang akan ditanggung, orang-orang itu hanya memikirkan kesenangan semata  (Afri, dkk, 2020).
Seksual pranikah adalah segala cara mengekspresikan dan melepaskan dorongan seksual yang berasal dari kematangan organ seksual seperti sentuhan, bercumbu, berkencan sampai melakukan kontak seksual yang dilakukan diluar hubungan pernikahan. Terjadi peningkatan hubungan seks pranikah biasanya pada remaja usia 11-24 tahun. Rentang usia anak remaja yang melakukan seks bebas di umur 11-24 sudah banyak terjadi di Indonesia. Kasus ini sudah tidak bisa dianggap sepele mengingat kasus ini sangat sering dilakukan oleh remaja. Terutama di 2023, di generasi Z ini kasus ini sangat banyak mengingat sudah banyak masuknya budaya-budaya asing yang berbau negative masuk ke Indonesia, seperti salah satunya memakai pakaian yang terbuka berkedok trend di tahun 2023. Padahal memakai pakaian yang terbuka tidak semua masyarakat dapat menerima itu, juga karena pakaian terbuka banyak laki-laki yang tergoda sehingga terjadinya seks bebas. Masalah lain seperti tempat-tempat untuk melakukan seks bebas seperti tempat dugem, dengan adanya tempat seperti dugem mempermudah seseorang melakukan hubungan seks bebas. Hal ini dapat terjadi karena berkembangnya zaman yang sudah modern (Endang, dkk, 2022).
Pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi remaja yang ada di Indonesia belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat. Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan yang kompleks dari kehidupan soial, budaya, dan agama. Banyak masyarakat menganggap bahwa pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi adalah suatu hal yang tabu untuk didiskusikan pada remaja. Oleh karena itu, remaja harus diberi kesadaran tentang bahaya dari seks bebas. Jika para remaja tidak diberi kesadaran masalah ini tidak akan kunjung usai bahkan tidak akan menemui titik tengah. Oleh karena itu, kesadaran untuk para remaja itu sangatlah penting  (kadar, dkk, 2019).
Masa remaja adalah masa dengan rentang usia berkisar 10 sampai 24 tahun yang merupakan fase peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Perilaku seks bebas merupakan aktivitas seksual yang dilakukan individidu dengan orang lain sebelum menikah. Perilaku seks bebas dapat terjadi karena kurangnya perhatian dari orang sekitar sehingga terjerumus ke dalam lingkungan yang gelap. Oleh karena itu, perhatian merupakan salah satu point penting agar para remaja tidak melakukan hubungan gelap seperti melakukan seks bebas yang bisa mengakibatkan hamil di luar nikah. Â (Suherni,2020).
Faktor penyebab terjadinya seks bebsas di kalangan remaja
Keluarga broken home
Keluarga  broken home menjadi salah satu faktor remaja menjadi orang yang kehilangan arah yang hingga menyebabkan melakukan hubungan seks bebas yang hingga menyebabkan hamil di luar nikah. Faktor keluarga broken home terjadi biasanya karena ada kekerasan dalam rumah tangga, keluarga tidak cemara, anak kurang mendapatkan kasih sayang, perceraian antara kedua orang tua, meninggalnya kedua orang tua atau salah satu orang tua.
Semua masalah yang mengenai keluarga broken home dapat menyebabkan anak jauh dari orang tua, merasa hilang arah, dan terkadang mental dari anak juga bisa terganggu.
Tingkat pendidikan keluarga yang rendah
Faktor pendidikan yang rendah juga salah satu faktor yang menyebabkan anak melakukan hubungan seks bebas karena kurang dan lemahnya tingkat pendidikan serta ilmu yang dimiliki. Ilmu dan pengetahuan merupakan salah satu  aspek penting untuk membentuk seseorang menjadi memiliki pendirian serta dapat berfikir dengan matang. Jika seseorang tidak mempunyai pendidikan yang cukup tentu itu akan membuat seseorang tidak memiliki pendirian yang kuat serta tidak dapat berfikir secara matang.
Faktor pendidikan yang rendah sudah seharusnya segera dihilangkan baik di kalangan remaja ataupun orang dewasa. Jika masalah ini tidak segera dihilangkan maka permasalah seks bebas tidak akan pernah selesai,serta kasus hamil di luar nikah akan menjadi sangat banyak dan semakin marak terjadi di Indonesia.
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan merupakan salah satu faktor atau masalah yang sering terjadi sehingga menyebabkan remaja melakukann seks bebas. Faktor lingkungan juga sangat mudah untuk mempengaruhi remaja untuk melakukan hubungan seks bebas. Karena jika lingkungan tidak buruk itu juga tidak akan dapat membuat seseorang untuk mendorong atau menjerumus seseorang melakukan hubungan seks bebas.
Kebanyakan faktor lingkungan yang buruk banyak terjadi di daerah perkotaan. Karena lingkungan di kota sangatlah luas sehingga banyak juga lingkungan kotor. Remaja dengan sangat mudah dipengaruhi atau dijerumuskan ke dalam permasalahan yang lebih serius seperti seks bebas. Di kota juga sering dijumpai remaja wanita yang bisa dikatakan belum cukup umur untuk menikah sudah memiliki anak dan juga hamil. Para remaja ini bisa terjadi juga karena faktor lingkungan salah satunya juga.
Faktor lingkungan yang buruk di pedesaan juga tidak sedikit. Faktor lingkungan ini biasanya bermula karena pendidikan yang rendah sehingga membuat para remaja mudah terjerumus ke dalam lingkungan yang buruk.