Mohon tunggu...
Detha Arya Tifada
Detha Arya Tifada Mohon Tunggu... Editor - Content Writer

Journalist | Email: dethazyo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Silat Beksi Betawi Enggak Ada Matinya

22 Juli 2023   22:43 Diperbarui: 23 Juli 2023   14:00 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana latihan gabungan silat beksi Kong Noer | Dok. Pribadi 

Budayawan Betawi, Masykur Isnan, misalnya. Ia menganggap penting agenda silaturahmi silat beksi. Baginya, semuanya yang hadir dapat melebur untuk menjawab tantangan zaman. Urusan beksi mau dibawa ke mana nanti bisa ada solusinya.

Budayawan Betawi, Masykur Isnan bersama Pemimpin Perguruan Silat Tradisional Beksi Kong Noer, Rohmat alias Bang Omat | Dok. Pribadi
Budayawan Betawi, Masykur Isnan bersama Pemimpin Perguruan Silat Tradisional Beksi Kong Noer, Rohmat alias Bang Omat | Dok. Pribadi

Sinergi itulah yang kemudian dibutuhkan supaya sosok atau tokoh baru silat beksi terus bermunculan. Masykur Isnan menggaungkan itu bukan tanpa alasan. Ia menyebut silat beksi sudah diakui oleh pemerintah Indonesia via Menteri Pendidikan era 2014-2016, Anies Baswedan pada 20 Oktober 2015.

Pemerintah menetapkan silat beksi sebagai Warisan Budaya Tak benda Indonesia. Momentum itu harus dimanfaatkan benar oleh Perguruan Silat Beksi Tradisional Kong Noer. Karenanya, eksistensi silat beksi akan terus terjaga. Alias enggak ada matinya.

"Latihan Gabungan Pesilat Beksi Kong Noer dibawah Pimpinan Abang Guru Rohmat hari ini merupakan ikhtiar dan manivestasi tentang pentingnya merawat budaya silat tradisi Betawi. Keuntungannya macam-macam. Sesuatu yang paling sederhana adalah proses berjumpanya para guru dan pesilat dari masing-masing perguruan."

"Urusan tantangan ke depan tidak hanya bersumber dari eksternal, digitalisasi dan lain-lain, tetapi juga dari internal yakni para penggiat silat sejatinya wajib mendapatkan perhatian khususnya dari Pemerintah DKI Jakarta, kesejahteraan para pelestari budaya --guru dan pesilat---harus dipikirkan dan dibantu," terang Masykur Isnan ketika ditemui dilokasi.

Sebelumnya, Acara latihan bersama itu dimulai dengan tawasul. Seluruh peserta mencoba mengirimkan doa-doa kepada tokoh beksi yang telah tiada. Langkah itu sebagai bentuk penghormataan. Pengenalan antara perguruan pun tak lupa dilanggengkan.

Setelahnya, acara dilanjutkan dengan latihan massal dan demostrasi jurus-jurus. Kegiatan itu tak pernah putus diselenggarakan per tiga bulan sekali. 

Beksi Berdiri

Boleh jadi eksistensi Silat Beksi kini telah berkembang menjadi sebuah ekspresi seni. Barang siapa yang melanggengkannya maka dianggap melestarikan budaya. Apalagi, siapa saja dapat belajar silat beksi. Tanpa terkecuali.

Demonstrasi jurus-jurus silat beksi dari menggunakan tangan kosong hingga gunakan alat | Dok. Pribadi
Demonstrasi jurus-jurus silat beksi dari menggunakan tangan kosong hingga gunakan alat | Dok. Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun