Mohon tunggu...
Desy Safitri
Desy Safitri Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswi IAIN Jember

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam A1

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengenal Lebih Mendalam Progresivisme dan Para Tokoh Pelopornya

8 Mei 2020   03:44 Diperbarui: 8 Mei 2020   03:43 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

1. Memberikan kesempatan untuk siswa agar belajar sendiri nah dalam hal ini siswa itu dapat melihat atau dapat mengetahui kemampuan pengetahuan nya yang dimiliki dan juga dapat mengukur siswa itu bisa sampai mana.

2. Memberikan kesempatan untuk siswa agar belajar dari suatu pengalaman yang didapatkan dari pengalaman sebelumnya, nah karena hal ini siswa itu akan sangat mudah memahami materi dan tentunya siswa disini harus mengingatnya agar kemampuan yang dimiliki tidak akan hilang . Contohnya ketika ada materi tentang menghafal doa Qunut , nah siswa disini tidak hanya menghafal saja tetapi ada juga praktek nya agar siswa lebih mudah melakukan nya dan juga cepat menghafal nya.

3. Memberikan motivasi , nah yang dimaksudkan motivasi disini adalah agar siswa itu lebih semangat dalam mencari ilmu atau dalam proses pembelajaran dan juga dapat mendorong siswa untuk terus semangat dalam belajarnya.

4. Bertanggung jawab dalam kegiatan yang dapat mempengaruhi kebutuhan pokok siswa. Nah dalam hal ini agar siwa itu  dalam kegiatan tersebut dapat menumbuhkan dampak yang sangat baik untuk mereka.

5. Belajar menurut aliran ini suatu proses yang menekankan pada kelebihan yang dimiliki siswa yang bersifat sangat kreatif dan Dinamis dapat memecahkan suatu permasalahan yabg ada. Nah belajar ini sangat dituntut agar dapat memberikan suatu pengalaman dan kesan yang  sangat baik tentunya berharga bagi siswa agar bisa dilakukan atau bermanfaat dalam kehidupan mereka.

Tokoh-tokoh pelopor dalam aliran ini:

1. William James

     Beliau adalah salah filsuf yang asalnya dari Amerika dan dikenal sebagai pendiri pragtivisme . Beliau berpendapat akal dan pikiran nya ini memiliki fungsi bisa dipelajari sebagai mata pelajaran pokok dari suatu ilmu pengetahuan alam.

2. John Dewey

     Dia berasal dari Amerika dan lahir tahun 1859 . Dia menetap disini sampai sekolah menengah . Dia tentunya lebih ahli filsafat dan juga bidang ekonomi . Dan banyak lagi dia bisa dibidang hukum , antropologi, teori politik dan ilmu kejiwaan. Nah john Dewey ini berpendapat sekolah ini merupakan lingkungan masyarakat yang kecil . Nah dalam pandangan ini bisa dipegang teguh dan dapat didasari oleh harapan yang yang terwujud , tentunya realisasinya tidak semata-mata berasal dari harfiah. Progresivisme ini menurut beliau dalam dunia pendidikan ini dapat dihubungkan dengan orientasi tahap awal yang muncul dari masyarakat berteknologi di Amerika. Nah menurut nya menghendaki ketika adanya filsafat pendidikan byajg berdasarkan dari filsafat pengalaman , nah jadi ada hubungannya terhadap pengalaman yang memiliki tujuan penting untuk dunia pendidikan seperti hubumgan individu maupun masyarakat , hubungan antara pikiran dan bendanya. Nah hal ini beliau sependapat dengan plato bahwa suatu individu itu tidak bisa dipisahkan dari individu lainnya dan pemikiran nya pun tidak bisa dilepaskan dari aktivitas mental pengalaman mereka.

3. Hans Vaihinger

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun