Tujuan utama dari komunikasi organisasi adalah mendukung pencapaian visi, misi, dan tujuan bersama. Semua interaksi diarahkan untuk meningkatkan efisiensi, menyelesaikan masalah, dan mencapai target organisasi. Misalnya, rapat manajemen yang bertujuan merancang strategi pemasaran atau pengumuman kebijakan baru untuk semua staf.
• Komunikasi Antarpribadi:
Komunikasi antarpribadi lebih menekankan pada hubungan emosional dan pribadi. Tujuannya adalah membangun keintiman, kepercayaan, atau pemahaman antarindividu. Contohnya adalah percakapan mendalam antara teman untuk memberikan dukungan emosional atau diskusi antara mentor dan murid untuk membangun hubungan bimbingan.
Perbedaan utama antara komunikasi organisasi dan komunikasi antarpribadi terletak pada tingkat formalitas, skala partisipan, dan tujuan. Komunikasi organisasi bersifat formal dengan jumlah pihak yang banyak dan fokus pada pencapaian tujuan kolektif. Sementara itu, komunikasi antarpribadi bersifat personal, terjadi dalam skala kecil, dan berfokus pada hubungan emosional. Kedua jenis komunikasi ini saling melengkapi, terutama dalam konteks organisasi yang memerlukan hubungan interpersonal yang kuat untuk mendukung komunikasi yang lebih besar dan terstruktur.
Komunikasi Organisasi dan Komunikasi Antarpribadi: Kedekatan dan Pengaruhnya
Meskipun terdapat perbedaan dalam tujuan, skala, dan formalitas, komunikasi organisasi dan komunikasi antarpribadi merupakan kegiatan yang erat kaitannya dan saling melengkapi. Dalam konteks organisasi, komunikasi antarpribadi berfungsi sebagai elemen dasar yang mendukung keberhasilan komunikasi organisasi secara keseluruhan. Berikut beberapa hubungan antara komunikasi organisasi dan komunikasi antarpribadi:
1. Komunikasi Antarpribadi sebagai Dasar Komunikasi Organisasi
Komunikasi antarpribadi merupakan pintu gerbang dari setiap interaksi di dalam sebuah organisasi. Misalnya, diskusi antara seorang manajer dan karyawan tentang tugas kerja. Tanpa komunikasi antarpribadi yang efektif, komunikasi organisasi tidak akan berjalan lancar. Menurut Harvard Business Review (2020): Organisasi dengan hubungan interpersonal yang kuat di antara karyawan memiliki tingkat keberhasilan proyek sebesar 35% lebih tinggi dibandingkan organisasi dengan hubungan interpersonal yang lemah.
2. Membangun Hubungan dalam Organisasi
Komunikasi antarpribadi sangat membantu terciptanya hubungan yang harmonis di tempat kerja pada akhirnya membantu komunikasi organisasi secara keseluruhan. Hubungan baik antar sesama kolega memberikan dampak positif terhadap suasana kerja yang kondusif dan saling support. Maka, itu akan menambah kekuatan komunikasi organisasi secara keseluruhan. Saat suasananya sudah terjalin dengan baik, proses penyampaian informasi melalui saluran formal akan berjalan lebih lancar dan efektif. Dalam lingkungan kerja, hubungan interpersonal yang baik mampu membuat kolaborasi tim meningkat sebanyak 42% (Towers Watson, 2020), yang kemudian bisa mendukung keberhasilan komunikasi suatu organisasi.
3. Komunikasi Antarpribadi sebagai Upaya Penyelesaian Konflik