"Hmmm...iyah,nih. Dia  lagi sakit." jawab Rudi. "Ngomong-ngomong dia sakit apa,yah?" tanyaku lagi. "PPOK sihKata dokter ya, tau sendirilah PPOK kan karena rokok." jawab Rudi sambil menunduk. "Nanti siang abis kuliah pakar, kita jenguk dia, yuk, kasian loh ya." usulku.
Kuliah pakarpun selesai. Aku dan teman-teman hendak menjenguk Arga. Saat kamiberjalan, kami mendengar bisik-bisik adik tingkat, "Itu yang kemaren menang IMO...,kan?". "Wah,,, kamu keren! Semua orang tau kamu." ujar Rudi.Â
"Hahaha... Betulkan?" kataku. "Apanya yang betul?" tanya Rudi bigung. "Loh iya to, Betulkan,keren tu tidak perlu rokok, bahkan rokok malah buat kita sakit. Kita tuh bisa jadi keren sama prestasi kita, dan itu sama sekali gak merugikan, malah kita jadiuntung!" kataku sambil tersenyum.Â
"Yayayaya...yang menang IMO" kata Rudi tersipu malu. "Makanya jangan ngerokok.." ejekku. Kemudian kamipun saling merangkul.Â
Sejak saat itu Arga, Rudi dan Aziz berhenti merokok dan mereka juga semakin aktif dalam kegiatan kampus dan sering membuat tulisan mengenai bahaya merokok. Akupun bersyukur dengan perubahan tiga temaku itu.Â
Semoga mereka berubah, menjadi lebih baik kedepannya. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H