"Okey mulai besok, kamu sudah harus sudah membuat poster,yah!" kata dokter Anik. "Okey, dok, nggih, makasih banyak!" jawabku. "Baiklah,,, kamu sudah boleh keluar sekarang." kata dokter Anik.
Saat keluar dari ruangan, kemudian aku masuk ruang skill lab. "Eh, kenapa tadi kamu di panggil dokter Anik ,sih?" tanya Nurul teman satu angkatanku. "Hmmm... Mau tau aja apa mau tau banget?" jawabku.Â
"Cieee...! pasti ada sesuatu, ehm ehm." kata Nurul. "Kepooo.." sahutku. Tak terasa karena asyiknya mereka mengobrol, dokter Hamid pun datang dan skill lab dimulai.
Hari-hari telah berlalu, tak terasa hari itupun tiba, aku kemudian pergi ke Jogja untuk mengikuti Temu Ilmiah Nasional. Aku berada di sana selama  lima jam untuk presentasi mengenai poster.Â
Ketika aku telah menyelesaikan presentasi perlombaan, akupun kembali ke Semarang. Aku harus mengikuti seleksihari Jumat, untuk bisa maju ke Indonesian Medical Olympiad (IMO) di JakartaNovember nanti. Disana, aku harus mengerjakan soal sebanyak 100 soal untuk cabang Neuropsikiatri dan, Alhamdulillah, aku lolos menjadi salah satu peserta IMO mewakili kampus. Aku sangat senang. Beberapa bulan kedepan, aku akan dibimbing oleh beberapa dokter untuk persiapan IMO November nanti.
Jam dinding menunjukan pukul 13.00 WIB, tidak ada SGD, Kuliah pakar, ataupun skill lab.Akupun mulai di bimbing dokter Edy untuk persiapanku di IMO nanti. Ditengah bimbingan dengan dokter Edy, tiba-tiba dokter Anik datang dan memberitahukan kepadaku bahwa aku mendapat juara 1 lomba poster di Temu Ilmiah Nasional di Jogja lalu. "Alhamdulillah..." jawabku senang.Â
"Kamu juga harus menang di IMO ini,yahGus." kata dokter Edy. "Insya Allah dok.. Saya akan berusaha semaksimal mungkin" jawabku.
Hari-haripun berlalu dengan cepat. Tak terasa bulan Novemberpun datang, dan akuharus berjuang di IMO kali ini untuk membawa nama baik kampus. Aku bertolak ke Jakarta dengan mantap bersama teman-teman delegasi lainnya dan didampingi dokter Yanto.Â
Keesokan harinya, setelah Welcoming Party IMO, akupun masuk ke kelas perlombaan dengan tenang, dan mengerjakan soal dengan teliti dan cermat.
Tahap demi tahap akulalui sampai perlombaan selesai, tibalah saat yang ditunggu,Farrewell Party dan pengumunan pemenang IMO, Alhamdulillah, aku mendapatkan medali perak dalam cabang Neuropsikiatri. Akupun menjadi satu-satunya perwakilan kampus yang mendapatkan juara. Aku hanya bisa tersenyum bangga ketika naik ke panggung dan prosesi penerimaan hadiah dan serasa tak percaya atas keberhasilanku itu.
IMO selesai, aku harus kembali ke Semarang. Semua teman-teman memberikan selamat ketika aku tiba di kampus. "Selamat,yah,Gus!" kata Rudi kepadaku. "Iyah! Hmmm... ngomong-ngomong Arga tidak datang ke sekolah,yah?" tanyaku.Â