Mohon tunggu...
Desy Anggaria subing
Desy Anggaria subing Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang guru yg memiliki hobi literasi dan menulis selain itu memiliki hobi berbisnis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI UPAYA PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KELAS X

16 Februari 2024   18:45 Diperbarui: 16 Februari 2024   19:42 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A. SITUSI

Latar belakang masalah (Kondisi yang menjadi latar belakang masalah pada kegiatan pembelajaran)

Sebagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan peserta didik pada mata pelajaran biologi diperlukan pengembangan kualitas pendidikan. Proses pembelajaran harus diselenggarakan secara interaktif, inspiratif , menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Semestinya pembelajaran biologi harus bermakna bagi peserta didikdan dapat memberikan bekalkompetensi untuk masa depan peserta didik. Keaktifan belajar merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan dalam pembelajaran.

Keaktifan belajar siswa adalah suatu kondisi, prilaku atau kegiatan yang terjadi pada siswa pada saat proses belajar yang ditandai dengan keterlibatan siswa seperti bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas – tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerja sama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Keaktifan belajar siswa merupakan unsur terpenting dalam pembelajaran, karena keaktifan akan berpengaruh besar pada keberhasilan proses pembelajaran. Semakin tinggi keaktifan siswa, maka keberhasilan proses belajar seharusnya juga menjadi semakin tinggi.

Seorang peserta didik kan belajar dengan baik apabila faktor pendorongnya yaitukeaktifan belajar. Peserta didik akan belajardengan sungguh – sungguh jika memiliki kektifan belajar yng tinggi. Pada kenyataannya banyak peserta didik yang masih memilikikeaktifan belajar rendah. Beberapa indikasikeaktifan belajar peserta didik rendah :

Siswa tertidur saat pembelajaran dikelas

Siswa tidak bertanya apa yang belum diketahui

Siswa tidak menjawab pertanyaan yang diberikan secara langsungoleh guru

Siswa bermain HP saat gurumenjelaskan materi

Dari uraian diatas nampak kesenjangan antara realita dengan idealita dimana selama ini peserta didik kurang termotivasi dalam belajar. Kurangnya keaktifan belajar peserta didik karena pandangan peserta didik terhadap biologi merupakan pelajaran yang sulit, pembelajaran yang dilakukan guru kurang menarik dan guru jarang mmberikan masalah kontekstual dalam pembelajaran.

Penggunaan model dan media pembelajaran dalam menyajikan materi pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keaktifan belajar peserta didik. Guru harus mampu menghilangkan anggapan awal peserta didik bahwa biologi adalah pembelajaran yang sulit. Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan karena banyak rekan guru yang mengalami permasalahan yang sama dengan permasalahan yang saya alami, sehingga praktikini diharapkan selain dapat memotivasi diri saya sendiri juga diharapkan dapat menjadi refrensi atau inspirasi bagi rekan guru lain.

Berdasarkan kegiatan wawancara bersama guru SMAN 1 Tumijjar dan observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas X, diperoleh hasil mengenai keaktifan peserta didik yang cenderung kurang, ditunjukkan oleh perilaku pasif selama kegiatan pembelajaran berlangsung seperti sering mengantuk, sering keluar kelas, pasif dan hasil belajar yang rendah. bahkan bercanda dengan teman mereka tanpa menghiraukan guru. Hal tersebut adalah permasalahan serius yang perlu mendapatkan penanganan dan pemecahan masalah sesegera mungkin, karena tujuan dasar dari pendidikan adalah untuk menjadikan peserta didik paham akan konsep materi yang disampaikan dengan maksimal (Budé dkk. 2011).

Keaktifan belajar yang rendah, salah satunya dipengaruhi oleh pemilihan dan penerapan model pembelajaran yang dinilai kurang tepat dan tidak sesuai dengan karakter peserta didik. Hal demikian ini dapat meyebabkan proses belajar di kelas tidak meningkatkan minat belajar peserta didik, terlebih adanya perkembangan teknologi terutama internet. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru maupun peserta didik dapat mengakses materi secara online, namun hal ini terkadang tidak tepat guna karena peserta didik akan cenderung memilih untuk membuka situs seperti sosial media, youtube, maupun games yang menarik perhatian mereka daripada membuka situs yang berisi materi pembelajaran. Kegiatan seperti itu jika dilakukan berulang maka akan memecah konsentrasi peserta didik dan membuat motivasi mereka semakin menurun untuk belajar karena materi dipandang membosankan, sedangkan menggunakan sosialmedia, youtube, maupun games lebih menarik bagi mereka, sehingga fokus belajarpun teralihkan.

Mayoritas peserta didik menganggap biologi sebagai mata pelajaran yang khas dengan hafalan karena terdiri dari banyak konsep. Hal tersebut dapat mempengaruhi kemampuan peserta didik dari segi kognitifnya. Menurut Rosyid (2019) hasil belajar didefinisikan sebagai suatu proses guna mendapatkan gambaran tentang kemampuan peserta didik menerima dan menguasai materi yang diberikan selama kegiatan belajar yang diukur menggunakan huruf, angka,maupun simbol sesuai dengan kesepakatan instansi pendidikan.

keaktifan belajar perlu ditingkatkan guna mendapatkan hasil belajar kognitif secara  maksimal. Hal ini mampu diwujudkan dengan penerapan model pembelajaran yang mengarahkan peserta didik untuk membangun pengetahuan secara mandiri agar muncul motivasi dalam diri mereka untuk aktif dan terlibat dalam kegiatan belajar. Model pembelajaran yang dapat dipilih dan dinilai memenuhi kebutuhan peserta didik yang beragam adalah model PBL (ProblemBased Learning) yang berorienasi pada pemecahan  masalah. Model ini didesain dengan munculnya permasalahan pada awal kegiatan belajar  sebagai sarana untuk menumbuhkan motivasi, kemudian peserta didik diminta guna menemukan solusi dari masalah yang ada sebelumnya. Masalah yang dipilih adalah masalah otentik agar dapat dilakukan penyelidikan secara mendalam tentang kebutuhan peserta didik serta hal yanga harus diketahui (Ramlawati dkk. 2017).

Menurut (Yuli A : 2017) Model pembelajaran PBL (problem based learning) menawrkan bentuk pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. PBL ((problem based learning) adalah model pembelajaran  pada masalah  autentik  sehingga siswa dapat menyusun pengetahuan sendiri, serta menumbuh kembangkan keterampilan yang lebih tinggi. Siswa memperoleh pengetahuan tersebut secara langsung melalui pengalaman sendiri.  Agar aktivitas belajar siswa lebih meningkat, maka dilengkapi dengan penguatan tugas terstruktur. Melalui tugas terstruktur maka siswa akan lebih banyak memilikikesempatan untuk berlatih mengembangkan keterampilan pemecahan masalah biologi

Tujuan

Adapun tujuan penulisan laporan best practice ini adalah sebagai upaya meningkatkan keaktifan belajar peserta didik menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL) pada materi Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati di kelas X SMAN 1 Tumijajar

.

Jenis Kegiatan

Jenis kegiatan pada penulisan laporan ini adalah pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dengan metode diskusi pada materi perubahan lingkungan yang diterapkan di kelas X SMAN 1 Tumijajar.

Manfaat

Manfaat dari laporan best practice ini adalah sebagai berikut:

  • Menambah pengetahuan dan wawasan tentang metode pembelajaran problem based learning.
  • Memberikan inspirasi bagi guru-guru lain untuk menerapkan metode pembelajaran problem based learning.

Mengapa Praktik ini Penting Untuk Dibagikan

Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan karena dapat memberikan dampak yang baik pada proses pembelajaran diantaranya dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar serta aktivitas peserta didik sehingga praktik ini selain diharapkan dapat memotivasi diri saya sendiri juga diharapkan bisa menjadi referensi bagi rekan guru lain. Berdasarkan praktik pembelajaran ini diharapkan guru dapat melaksanakan model pembelajaran yang inovatif dan keaktifan peserta didik semakin meningkat serta mengasah keterampilan abad 21 dalam membangun pengetahuannya.

Yang menjadi peran dan tanggung jawab penulis dalam praktik pembelajaran ini adalah :

  • Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah sebagai peniliti dan guru yang mengidentifikasi tentang permasalahan yang terjadi selama proses belajar mengajar di dalam kelas serta bertanggung jawab sebagai guru untuk menyelesaikan masalah yang telah diidentifikasi.
  • Adapun solusi yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang telah diidentifikasi yaitu guru menerapkan pembelajaran inovatif yang mengintegrasikan keterampilan abad 21 dengan pembelajaran berpusat pada peserta didik (student centered) salah satunya adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang dipadukan dengan PPT.

TANTANGAN

Berdasarkan hasil pengamatan kajian literatur dan wawancara dengan guru sejawat, pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL) melalui pendekatan saintifik ini memiki beberapa tantangan. sebagai berikut:

  • Guru sudah terbiasa menggunakan metode ceramah sehingga guru mengalami beberapa kesulitan ketika mengunakan model PBL
  • Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.
  • Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam pemecahan masalah dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.
  • Guru kadang lupa terhadap langkah-langkah pembelajaran.
  • Guru kurang pandai mengunakan teknologi

Untuk mengatasi tantangan tersebut, guru melakukan tindakan sebagai berikut:

  • Pemilihan model pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik materi dan karakteristik peserta didik menggunakan model PBL
  • Guru menyiapkan lebih awal dan lengkap, mulai dari modul ajar, media, sarana dan prasarana yang akan digunakan.
  • Membuat lembar kerja peserta didik yang berisi tentang langkah-langkah dalam melakukan pemecahan masalah dengan jelas.
  • Guru harus belajar agar lebih memahami model pembelajaran yang digunakan
  • Guru harus lebih banyak belajar menggunakan teknologi.

Pihak yang terlibat :

  • Peserta didik kelas X 6 sebagai pusat perhatian dalam proses pembelajaran yang dilakukan
  • Guru sebagai pendidik atau fasilitator dalam proses pembelajran.
  • Guru dan rekan sejawat yang membantu mempersiapkan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran menjadi observer penilaian sikap dan keterampilan serta supervisor bagi guru dalam mengajar
  • Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab semua kegiatan di Sekolah

AKSI

Menurut Nurhayati (2020) keaktifan siswa dapat tercipta melalui penerapan media pembelajaran yang menarik. Salah satu media pembelajaran yang menarik adalah memanfaatkan game edukasi quizizz. Gameedukasi ini masih jarang ditemui meskipunsudahada namun pemanfaatan dalam media pembelajaran sangat kurang. Game edukasi quizizz ini basa menggunakan laptop atau smarthphone dan dapat dilaksanakan dimanapunberada

Menurut (Dani Firmansyah : 2015)usaha meningkatkan hasil belajar biologi dapat dilakukan dengan memperbaiki proses pembelajaran . proses pembelajaran merupakan sekumpulan kegiatan dan serangkaian pengalaman yang dihadirkan oleh guru kepada peserta didiknya. Guru yang kompeten dan profesionalakan tanggap terhadap kemampuan siswa yang dimiliki. Dengan kemampuan tersebut, guru profesional senantiasa memiliki strategi dalam menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didiknya.

Langkah – langkah yang harus dilakukan oleh guru untuk menghadapi tantangan antara lain :

Pemilihan model pembelajaran

Berdasarkan kajian literatur dan wawancara solusi yang dipilih adalah guru menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning). Model PBL adalah suatu model pembelajaran  yang melibatkan siswa untuk memecahkansuatu masalah melalui tahap – tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah.

Berikut sintak-sintak model pembelajaran PBL

  • Fase 1 Orientasi peserta didik pada masalah.

Tahap ini telah dilaksanakan dengan cara mengorientasi peserta didik pada permasalahan yang relevan dengan materi dan kehidupan sehari-haripeserta didik melalui pengamatan gambar dan media PPT yang ditayangkan pada proyektor.Selain itu, pada tahap ini juga dilakukan proses pendalaman materi melalui penjelasan materi dan tanya jawab.

  • Fase 2 Mengorganisasi peserta didik untuk belajar.

Tahap ini telah dilakukan dengan gurumenjelaskan kegiatan pemecahan masalah, membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok, serta pemberian LKPD.

  • Fase 3 Membimbing penyelidikan individu atau kelompok

Tahap ini telah dilakukan dengan cara peserta didik melakukan penyelidikan data dan informasi bersama kelompok,selama kegiatan ini guru memberikan bimbingan.

  • Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya .

Tahap ini telah dilakukan dengan cara melanjutkan kegiatan pada tahapan sebelumnya dengan  menuliskan hasil pemecahan masalah pada LKPD lalu membuat poster digital degan menggunakan aplikasi canva, dilanjutkan peserta didik mempresentasikan hasilnya secara bergiliran. Pada tahap ini peserta didik yang lain diminta untuk aktif memberikan tanggapan dan apresiasi terhadap hasil kegiatan peserta didik.

  • Fase 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahanmasalah. Tahap ini telah dilakukan dengan cara guru membimbing peserta didik menyimpulkan kegiatan pemecahan  masalah, memantapkan materi sesuai masalah, serta mengevaluasi kegiatan pemecahan masalah dan presentas

Pemilihan metode pembelajaran

Cara guru memilih metode pembelajaran adalah dengan memahami karakteristik peserta didik dan karakteristik materi. Guru memilih metode iskusi, tanya jawab dan ceramah.

Pemilihan media pembelajaran

Berdasarkan kajian litratur dan wawancara guru memilih menggunakan media pembelajaran LKPD dan media Google Form, Power point, dan vidio. pada aktivitas pembelajaran peserta didik diberikan pengalaman belajar yang kontekstual berbasis masalah berkaitan dengan kehidupan sehari- hari, yang disajikan dalam LKPD sehingga mengajak peserta didik berperan aktif melalui keterampilan saintifik.Guru menggunakan Google form dalam kegiatan pretes dan post tes. Power point membantu guru menympaikan isi pelajaran kepaa siswa mengefektifkan waktu dalam menyampaikanisi pelajarandan menarik minat dan perhatian siswa dalam materi yang disampaikan .vidio digunakan untuk memberikan  apersepsi dan motivasi sebelum menuju ke permasalahanyang akan diselesaikan peserta didik.

Berkaitan dengan penelitian 

Untuk melihat tingkat keaktifan belajar peserta didik, guru menggunakan lembar observasi penilaian keaktifan pembelajaran peserta didik. Sedangkan dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik dilakukan dengan menyajikan soal evaluasi kognitif berupa soal diagnostik dan Post Test dengan menggunakan platform Google form. Soal-soal ini juga digunakan untuk melihat ketercapaian tujuan pembelajaran dan mengetahui peningkatan sebelum dan setelah aksi diberikan. Dalam proses pembuatan soal tentu dilengkapi juga dengan kisi-kisi dan rubrik soal sehingga soal yang dirancang benar-benar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Selain penilaian kognitif, guru juga melakukan penilaian sikap dan penilaian kinerja/keterampilan.

Yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran ini yaitu peserta didik, guru, dan rekan-rekan guru lainnya.

Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan pembelajaran ini antara lain sumber- sumber bahan ajar kontekstual yang dapat diakses secara online maupun offline, sarana dan prasarana yang digunakan oleh guru dan peserta didik selama kegiatan pembelajaran yaitu internet, LCD/proyektor, laptop, dan handphone.

REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK

  • Penilaian sikap

Pengamatan keaktifan belajar 35 peserta didik kelas X1 pada pelaksanaan aksi ini menggunakan lembar observasi. Indikator keaktifan belajar yang harus dicapai peserta didik antara lain perhatian peserta didik pada saat pembelajaran, keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaan di kelas, dan kerjasama peserta didik pada saat diskusi kelompok. Dari data yang diperoleh, pada siklus 1 PPL bahwa sebanyak 75% peserta didik memperhatikan penjelasan guru pada saat proses pembelajaran, 30% peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran, terdapat 77% peserta didik aktif bekerjasama dalam diskusi kelompok. Sedangkan pada siklus 2 PPL diperoleh data sebanyak 93,57% peserta didik memperhatikan penjelasan guru pada saat proses pembelajaran, 80% peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran kelas, terdapat 81% peserta didik aktif bekerjasama dalam diskusi kelompok.

  • Penilaian Pengetahuan

Hasil belajar peserta didik kelas X 6 diukur melalui penilaian kuis pada akhir setiap pemebelajaran. Pada siklus 1, 25 atau bila dalam prosentase 69% peserta didik mencapai ketuntasan sedangkan pada siklus 2, 31 atau 86% peserta didik mencapai ketuntasan.

  • Penilaian Ketrampilan

Hasil penilaian ketrampilan peserta didik kelas X 6 diukur melalui penilaian pada saat mengerjakan LKPD dan presentasi kelompok. Dari hasil analisis didapatkan bahwa peserta didik yang  mendapatkan  nilai  A 74% dan yang  mendapatkan nilai  B 26%.

Penggunaan model Problem Based Learning berbantuan LKPD dan media interaktif barbasis teknologi tergolong efektif diterapkan dalam mengatasi masalah rendahnya keaktifan belajar peserta didik. Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini sangat baik, dapat dilihat saat kegiatan refleksi akhir pembelajaran peserta didik menyatakan bahwa pembelajaran menyenangkan, peserta didik lebih termotivasi, aktif mengikuti pembelajaran dan media pembelajarannya juga menarik

Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan oleh penguasaan guru terhadap metode, media dan sintak-sintak pada model pembelajaran yang telah direncanakan dalam proses pembelajaran. Persiapan yang baik sebelum pelaksanaan aksi sangat menentukan keberhasilan rencana aksi. Sarana dan prasaranan sekolah yang memadai juga merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan dari aksi yang dilaksanakan. Keseriusan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran juga menjadi faktor pendukung   keberhasilan aksi

KESIMPULAN

Pembelajaran dari keseluruhan proses ini adalah guru harus senantiasa mengembangkan diri untuk penambah pengetahuan tentang model, metode dan media yang tepat sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik. Meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan media pembelajaran yang menarik dan inovatif berbasis teknologi dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun