Membangun kepercayaan diri anak lewat cerita fabel di awal tahun 2021. Â Harapannya tokoh-tokoh yang diperankan dalam cerita fabel ini membantu anak memahami, bahwa segala sesuatu itu baik. Â Jadi, tidak perlu kesal, menggerutu ataupun minder dengan diri kita.
**************
Pagi yang cerah, seperti biasa Bubu bunglon mencari udara segar. Â Dilihatnya kupu-kupu cantik terbang bahagia sekali.
"Duhh...kamu tuh sudah cantik, asyik bisa terbang pula! Â Hiks...coba deh lihat aku, berkulit kasar, dan hanya bisa jalan-jalan nggak jelas begini," teriak Bubu, bunglon kecil dari atas pohon.
"Husshh...Bubu, kamu tidak tahu dulu aku itu juga seperti kamu! Â Aku dulu tuh berbulu, dan hanya bisa makan hingga gendut. Â Hingga satu waktu aku berubah menjadi kepompong, dan tahu-tahu menjadi kupu-kupu cantik. Â Menurutku sih kamu sabar saja, kamu juga hebat kok!" sahut kupu-kupu cantik sambil tersenyum
"Prreet...lah! Â Hebat apaaaannn???? Â Diriku ini nggak jelas, tau! Â Satu waktu coklat, dan lain waktu lagi hijau, tapi bisa juga warna lainnya. Â Duuhhh....capek deh, galau nggak jelas!" sungut Bubu
Si cantik kupu hanya tersenyum sambil menghisap nektar dari bunga matahari yang kuning menyala itu. Â Lalu kembali terbang bak penari cantik mengelilingi bunga lainnya. Â Sementara Bubu hanya memandangi dari jauh, masih dengan muka masamnya.
"Woi...Bubu mukamu itu loh, nggak ada cadangan muka lainkah?" tiba-tiba suara kadal terdengar dari bawah pohon.
"Saudaraku....kadal, kita ini sebenarnya mirip-miriplah! Â Tetapi, lihat dirimu berkulit lebih lumayan dari aku. Â Nggak hanya itu, kamu juga nggak galauan seperti aku begini. Â Puyeng, dan sedih aku memikirikan nasibku ini kakak kadal," suara Bubu yang terdengar putus asa sambil merayap turun dari dahan.
"Heiii...hijaumu cantik loh Bu!" teriak kupu-kupu saat Bubu menghampiri sepupunya kadal yang menunggunya di hamparan rumput.
"Iya, hari yang cerah. Â Semua bunga dan rumput terlihat gonjreng banget warnanya. Â Termasuk kamu Bu, hijaumu segar banget! Â Ayo kita jalan-jalan biar cemberutmu itu hilang" ujar kadal, dan keduanya kemudian berjalan bersama. Â Sesekali Bubu melirik sepupunya yang terlihat santai saja.Â
"Duuh...enaknya jadi dia, nggak labil kayak aku. Â Mau ditempat apapun yah nggak berubah warna. Â Lha, aku gonta-ganti nggak jelas," batin Bubu dalam hatinya.
Nggak terasa mereka sudah berjalan jauh nyaris memasuki hutan. Â Hari juga sudah beranjak sore, makanya keduanya memutuskan untuk kembali sebelum malam. Â Tetapiii....tunggu! Â Tiba-tiba ada seekor kucing menghadang keduanya, dan mencoba menerkam.
"Kabuuuurrrr.....!" Â Teriak Bubu serentak sepupunya kadal sigap mencari tempat bersembunyi
"Syukurlah...kakakku bisa kabur. Â Tapi, eee...e...kok si kucing katarak atau bagaimana. Â Masak sih, nggak lihat aku diantara daun kering ini. Â Duhh...ngeri-ngeri sedap, ketahuan nggak yah?" Â dag dig Bubu berusaha mematung diantara tumpukan dedaunan.
"Meongg...meong....", clingak, clinguk si Meong mencari keduanya dan akhirnya memutuskan pergi.
"Hahah...aku menipumu! Â Gede di badan doang ternyata si Meong, tapi nggak bisa bedain mana dedaunan dan mana aku," ngakak guling-guling Bubu bahagia karena lolos dari cengkraman si Meong.
"Cie..cie..bahagianya yang bisa ganti warna," suara sepupunya yang tahu-tahu sudah berada di dekat Bubu.
"Iya...iya...aku salah selama ini. Â Ternyata enak juga bisa jadi bunglon, bisa kadalin Meong!" teriak Bubu bahagia.
"Nyesel aku selama ini galau dan cemburu nggak jelas. Â Mulai sekarang, terserah mau jadi warna apa juga boleh, siapa takut! Â Hahahh....."
"Hahah...kocak kamu Bu! Â Bisa kadalin, maksudmu bisa nyamar yah? Â Lha...terus kamu itu kadal atau bunglon Bu?" canda kadal sepupunya.
"Aku bunglonlah....dan namaku Bubu!"
"Hooppss...aku hijau! Â Hooppss...aku coklat, dan hooppsss...kuning!" loncat bahagia Bubu bunglon menemukan kepercayaan dirinya.
Jakarta, 7 Januari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H