"Izinkan aku mencintaimu tanpa memiliki. Â Aku akan tetap menyimpan namamu di hatiku, seperti kemarin hingga sepanjang waktu," terbata lirih suara Dinda terdengar akhirnya.
Maka malam menjadi saksi ketika cinta tidak harus memiliki, tetapi pengorbanan untuk kebahagiaan orang yang dikasihi. Â Mengakhiri, bukan karena tidak mencintai Bayu, tetapi seperti juga Bayu, tak harusnya cinta menyakiti.
Keduanya membisu. Â Ada hati yang terluka, saat mata keduanya tak bisa menahan butir airmata yang akhirnya jatuh. Â Sendiri kini dirinya, saat Bayu melangkahkan kakinya meninggalkan Dinda di teras.
Cinta Dinda kini milikNya. Â Tetapi ada satu ruang di hatinya untuk Bayu, sekalipun tak lagi untuk bersama.
Selamat malam Yesus
Salahkah aku merasakan cinta
Cinta yang Kau beri
Seperti diriMu mencintaiku
Bayu, adalah cintaku
Tetapi diriMu adalah hidupku
Inilah aku, terimalah aku
Jakarta, 26 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H