Puji Tuhan, Alhamdulillah pukul 15.00 WIB nama itu masih duduk manis sekali tidak bergeming, hingga akhirnya jalur penerimaan affirmasi non zonasi ditutup. Â Aku meloncat bahagia sekali, sama bahagianya seperti ketika putri kandungku diterima lewat jalur zonasi.
Ketika esok pagi kembali aku belanja sayur, dan wajah Mas Dodo terlihat super sumringah. Â Sambil berdagang, kali ini dipenuhi tawa dan bercanda.
"Anakku diterima non, terima kasih matur nuwun sewu Gusti Allah. Â Terima kasih non, terima kasihhh....," suara harunya yang membuat aku merinding.
"Kembali kasih mas. Â Hari ini, dipikir baik-baik mau jadi masuk di sekolah itu atau tidak. Â Besok itu wajib lapor. Â Bawa berkas yang dibutuhkan (aku menyebutkan berkasnya) dan datang ke sekolah penerima. Â Nanti sore ke rumah, supaya aku print bukti penerimaan dan kelengkapannya. Â Kalau mau fotocopy pakai printer aku aja," kataku menjelaskan semangat, dan disambut dengan anggukan kepalanya, "Iyo non, iyo."
"Terima kasih Tuhan," kataku sambil menutup pintu gerbang. Â Rasanya seluruh kantukku hilang terbayarkan melihat wajah bahagia Mas Dodo, dan suara nyaring teriak sayurnya pagi itu. Â "Yur...sayur...sayurrr...," jadi seperti lagu bahagianya.
Jakarta, 28 November 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H