Pengaruh Media Sosial sebagai Realitas Terkonstruksi
Di era digital, media sosial menjadi ruang di mana identitas dan realitas terus dikonstruksi ulang. Artis-artis K-pop menggunakan media sosial untuk membangun narasi pemberdayaan perempuan, tetapi feminisme postmodern menyadari bahwa narasi ini sering kali terpengaruh oleh kekuatan komersial dan sosial yang lebih besar. Artis seperti Jennie atau Lisa dari BLACKPINK menggunakan media sosial untuk memperkuat citra mereka sebagai perempuan independen, selain itu mereka juga mempromosikan lagu mereka yang bertema pemberdayaan perempuan seperti Mantra by Jennie dan New Woman by Lisa di media sosial mereka.Â
Feminisme postmodern melihat media sosial sebagai alat yang dapat mengkonstruksi dan merekonstruksi identitas dengan cara yang tidak sepenuhnya organik. Identitas yang ditampilkan di media sosial sering kali merupakan hasil interaksi antara harapan pribadi, tuntutan industri, dan ekspektasi global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H