Cao tak segan untuk memberikan reward atas kinerja para jenderal yang mampu memuaskan dirinya.
Ia menerima dengan tangan terbuka individu-individu hebat yang bersedia bekerja untuk dirinya, namun sebaliknya tak segan pula untuk menghukum yang merugikannya.
SP3 pada saat itu diterjemahkan sebagai pemutusan hubungan kerja yang berujung pada kematian dengan eksekusi hukuman pancung.
Para bawahan direkrut atas dasar konsistensi kesuksesan yang ditunjukkan, dan kemudian dijaga di bawah bayang-bayang hukuman berat.
Sedangkan di negara Shu, Liu Bei memberikan kesempatan kepada orang-orang yang kelak mengabdi kepadanya.
Ia pandai melihat potensi individu dan mengalahkan keraguan atas catatan kelam masa lalu dari individu-individu yang ada di hadapannya.
Sejarah mencatat bagaimana awal mula trio Liu Bei, Guan Yu, dan Zhang Fei berikrar menjadi sebuah saudara.
Liu menerima dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengabdi kepadanya, terlepas dari latar belakang orang-orang yang datang hendak mengabdi pada dirinya.
Guan Yu, seorang pelarian dengan catatan kriminal yang dikejar karena membunuh seorang pejabat lokal, sedangkan Zhang Fei yang berlatar belakang bandit seumur hidupnya dengan tabiat kasar dan sulit diatur.
Liu mampu menempatkan dirinya sebagai ‘agent of change’ lewat sosok kearifan seorang pemberi perintah dan keputusan.
Liu percaya pada satu hal yang bakal merubah prestasi dan loyalitas seseorang, yaitu kesempatan yang diberikan. Sebaliknya, Guan Yu dan Zhang Fei, merupakan individu yang tahu benar memanfaatkan kesempatan  yang diberikan kepada mereka.