Mohon tunggu...
Destria Ayu
Destria Ayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo, aku adalah penggemar aespa dan FC Barcelona. Dan sering ngikutin berita royal family. Siapa yang suka juga? :D suka baca buku, kulineran, dan berwisata. Karena kalo suka kamu kan ga mungkin. Hehe. Salam kenal yaa!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bias Gender pada Karya Sastra, Apa Maksudnya? Emang Ada?

9 Januari 2024   09:00 Diperbarui: 9 Januari 2024   15:18 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis :
Destria Ayu (Psikologi) / Ilmu Komunikasi Untag Surabaya
Dosen : 
Dr. Merry Fridha Tripalupi., M.Si

Sebelum menjelaskan lebih jauh, temen-temen tau nggak apa arti dari bias gender? Sini-sini aku jelasin ya

Jadi, bias gender merupakan kecenderungan atau prasangka terhadap jenis kelamin tertentu yang mengakibatkan ketidakadilan gender (Maulana Khusen, 2014:120). Bias gender terjadi karena adanya kondisi yang memihak dan membedakan salah satu gender sehingga menyebabkan diskriminasi gender.

Bias gender terkadang terbentuk tanpa disadari, loh. Ketika seseorang mengaitkan sikap dan stereotip tertentu dengan orang atau kelompok tertentu, tanpa sadar sebenarnya orang itu telah melakukan bias gender.

Perilaku bias gender muncul karena ketidakadilan gender akibat sistem dan struktur sosial yang menempatkan kaum laki-laki ataupun perempuan pada posisi yang berbeda dan merugikan. Misalnya laki-laki secara sosial dianggap lebih mampu, kompeten, dan lebih unggul daripada perempuan. Di sisi lain, perempuan dianggap lemah, tidak berdaya, dan tidak mampu dibandingkan laki-laki.

Contoh bias gender juga sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari loh temen-temen. Misalnya, perempuan yang pulang malam dianggap sebagai perempuan “nggak bener”, sedangkan laki-laki yang pulang malam dianggap biasa saja. Contoh kedua, merokok hanya diperbolehkan bagi kaum laki-laki sedangkan perempuan yang merokok dicap sebagai “cewek nakal”.

Menurut Fakih (2008:13) ketidakadilan gender termanifestasikan dalam berbagai bentuk ketidakadilan yang terjadi diberbagai tingkatan masyarakat. Manifestasi ketidakadilan ini tidak bisa dipisah-pisahkan, karena saling berkaitan dan berhubungan, serta saling mempengaruhi secara dialektis.

Lalu, hubungannya dengan karya sastra apa ya? Memangnya di karya sastra juga ada bias gender? Kan itu cuma tulisan aja!

Eitsss, ada dong. Kenapa ya kira-kira?

Karena, persoalan-persoalan yang diangkat oleh pengarang dalam karya sastra tidak lepas dari pengalaman nyata dan kehidupan sehari-hari, sobat. Keberagaman masalah gender dalam karya sastra sama halnya dengan masalah yang muncul di dalam masyarakat yakni bias gender yang mengakibatkan marginalisasi terhadap perempuan. Feminisme menunjukkan bahwa sistem sosial masyarakat modern dimana memiliki struktur yang pincang akibat budaya patriaki yang sangat kental.

Sebagai contoh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun