Mohon tunggu...
Desti Vera Natasya
Desti Vera Natasya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang

Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang program studi ilmu komunikasi fakultas ilmu sosial dan politik

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Penyebab Dan Dampak Stratifikasi Social Pada Masyarakat Lampung

21 Desember 2024   19:10 Diperbarui: 21 Desember 2024   22:12 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota Lampung, yang lebih dikenal dengan nama Bandar Lampung, adalah ibu kota provinsi Lampung di Pulau Sumatra, Indonesia. Kota ini terletak di pesisir selatan Pulau Sumatra dan merupakan salah satu kota terbesar di provinsi tersebut. Bandar Lampung memiliki pelabuhan utama, yaitu Pelabuhan Panjang, yang menjadi salah satu pintu masuk utama untuk perdagangan antara Sumatra dan Pulau Jawa.

Kota ini juga dikenal dengan keindahan alamnya, seperti Pantai Mutun, Taman Wisata Lembah Hijau dan Gunung Krakatau yang terletak tidak jauh dari pesisir Lampung. Bandar Lampung juga merupakan pusat ekonomi dan pemerintahan di Lampung. Selain itu, kota ini memiliki budaya yang kaya dan merupakan tempat yang baik untuk menjelajahi kekayaan alam serta tradisi local.

Di Lampung, terdapat berbagai jenis pekerjaan yang tersedia, baik di sector formal maupun informal. Beberapa sector utama yang menyediakan lapangan pekerjaan di Lampung anatara lain:

Pertanian dan Perkebunan

Perikanan dan Kelautan

Perdagangan dan Jasa

Pariwisata

Industri

Transportasi dan Logistik

Pendidikan dan Kesehatan

Secara umum, peluang kerja di Lampung cukup beragam, tergantung pada keterampilan dan latar belakang pendidikan seseorang.

ABSTRACT

Lampung City, better known as Bandar Lampung, is the capital of Lampung province on the island of Sumatra, Indonesia. This city is located on the southern coast of Sumatra Island and is one of the largest cities in the province. Bandar Lampung has a main port, namely Panjang Harbor, which is one of the main entrances for trade between Sumatra and Java.

This city is also known for its natural beauty, such as Mutun Beach, Green Valley Tourist Park and Mount Krakatau which is located not far from the coast of Lampung. Bandar Lampung is also the economic and government center in Lampung. In addition, the city has a rich culture and is a good place to explore natural riches and local traditions.

In Lampung, there are various types of jobs available, both in the formal and informal sectors. Some of the main sectors that provide employment opportunities in Lampung include:

1. Agriculture and Plantation

2. Fisheries and Maritime Affairs

3. Trade and Services

4. Tourism

5. Industry

6. Transportation and Logistics

7. Education and Health

In general, job opportunities in Lampung are quite diverse, depending on a person's skills and educational background.

PENDAHULUAN

Stratifikasi social adalah sutau sistem pengelompokan masyarakat berdasarkan status social, ekonomi, pendidikan dan kekuasaan. 

Di setiap daerah, stratifikasi social dapat dipengaruhi oleh berbagai factor local, termasuk budaya, sejarah, dan kondisi ekonomi setempat. Provinsi Lampung, yang terletak di ujung selatan Pulau Sumatra, memiliki karateristik social yang khas, diaman stratifikasi social mempengaruhi kehidupan masyrakatnya dalam berbagai cara. Artikel ini akan membahas penyebab dan dampak stratifikasi social pada masyarakat Lampung.

Penyebab Stratifikasi Sosial di Masyarakat Lampung

Ketimpangan Ekonomi

Ketimpangan Ekonomi di Lampung menjadi salah satu penyebab utama stratifikasi social. Meskipun Lampung memiliki potensi alam yang besar, seperti pertanian, perkebunan, dan pariwisata, distribusi kekayaan dan kesempatan ekonomi belum merata. Masyarakat yang tinggal dikawasan perkotaan, seperti Bandar Lampung, cenderung memiliki akses lebih baik terhadap pekerjaan dengan pendapatan yang lebih tinggi, sementara masyrakat di daerah pedesaan atau pesisir sering kali terjebak dalam sector pertanian yang bergantung pada musim dan hasil bumi yang tidak stabil.

Pendidikan yang Tidak Merata

Akses terhadap pendidikan di Lmapung juga berkontribusi pada stratifikasi social. Meskipun terdapat sejumlah Universitas dan sekolah di Lampung, masih banyak wilayah yang kekurangan fasilitas pendidikan yang memadai. Anak – anak dari keluarga yang kurang mampu di daerah pedesaan sering kali tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, sehingga mereka terhambat untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik. Ketidaksetaraan pendidikan ini memperburuk ketimpangan social di Lampung.

Pekerjaan dan Keterampilan yang Terbatas

Sebagian besar masyarakat Lampung bekerja di sector pertanian, perkebunan dan pedagangan kecil. Mereka yang tinggal di kawasan perkotaan memiliki lebih banyak pilihan pekerjaan, termasuk sector industry, jasa, dan adminitrasi, yang mungkinkan mereka untuk mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi. Sebaliknya, di pedesaan, banyak individu yang hanya memiliki keterampilan terbatas dan harus bergantung pada pekerjaan yang tidak stabil. Hal ini menciptakan kesenjangan yang signifikan antara kelas atas dan kelas bawah.

Faktor Etnis dan Kultural

Lampung adalah rumah bagi berbagai suku dan kelompok etnis, termasuk suku Lampung, Jawa, Bali dan Batak, yang masing – masing memiliki budaya dan tradisi sendiri. Ketegangan anatar kelompok etnis, meskipun tidak seberapa signifikan, terkadang dapat memperburuk stratifikasi social. Dalam beberapa kasus, kelompok etnis tertentu memiliki akses yang lebih besar terhadap peluang ekonomi, pendidikan, dan politik, yang menciptakan ketidaksetaraan antara kelompok etnis yang lebih dominan dengan yang lebih minoritas.

Dampak Stratifikasi Sosial Pada Masyarakat Lampung

Ketimpangan ekonomi yang meningkkat

Stratifikasi social mengarah pada peningkatan ketimpangan ekonomi di Lampung. Mereka yang ada di kelas bawah atau miskin sering kali tidak mengakses peluang ekonomi yang sama dengan mereka yang berada dikelas atas. Hal ini memperburuk kondisi kemiskinan, terutama di daerah pedesaan, yang mengandalkan sector pertanian sebagai sumber penghasilan utama. Keterbatasan akses terhadap sumber daya dan pasar menyebabkan mereka sulit keluar dari kemiskinan.

Mobilitas social yang terbatas

Salah satu dampak utama stratifikasi social adalah terhambatnya mobilitas social. Banyak orang dilampung yang lahir dalam keluarga ekonomi rendah dan hanya memiliki akses terhadap pendidikan dan pelatihan. Karena kurangnya peluang untuk mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja modern, mereka kesulitan untuk memperbaiki status social dan ekonomi mereka. Dengan demikian, mereka terjebak dalam lingkaran kemiskinan yang sulit diputus.

Kesenjangan antar kawasan

Perbedaan antara kawasan perkotaan dan pedesaan di Lampung juga menciptakan stratifikasi social yang tajam. Kawasan perkotaan, seperti Bandar Lampung, memiliki akses yang lebih baik terhadap fasilitas public, infastruktur, pendidikan, dan pekerjaan yang lebih bergengsi, sementara kawasan pedesaan, seperti di daerah Lampung Barat dan Lampung Selatan, sering kali kesulitan dalam hal akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan yang baik, dan peluang ekonomi. Ketidaksetaraan ini memperburuk ketegangan social dan menciptakan perbedaan yang besar dalam kualitas hidup.

Keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan

Dalam masyarakat kelas bawah sering kali menghadapi kesulitan dalam mendapatkan layanan kesehatan yang memadahi. Di Lmapung, sebagian besar fasilitas kesehatan berkualitas tinggi terpusat didaerah perkotaan, sementara di daerah pedesaan, fasilitas kesehatan seringkali terbatas. Ketidakmerataan akses terhadap layanan kesehatan ini mengakibatkan tingginya angka kemiskinan, malnutrisi, dan penyakit menular di kalangan masyarakat yang terpinggirkan.

Tingginya Tingkat Pengangguran dan Pekerjaan Informal

Masyarakat yang terjebak dalam lapisan social yang lebih rendah cenderung bekerja di sector informal dengan gaji yang rendah dan ketidakpastian. Di Lampung, sector pertanian dan perkebunan yang bergantung pada musim sering kali membuat pekerja menghadapi ketidakpastian ekonomi. Banyak penduduk di pedesaan yang tidak memiliki keterampilan untuk beralih ke pekerjaan lain yang lebih stabil, sehingga mereka cenderung terjebak dalam pekerjaan informal dengan penghasilan yang tidak mencukupi.

Upaya Mengatasi Stratifikasi Sosial Di Lampung

Peningkatan akses pendidikan dan pelatihan

Untuk mengurangi stratifikasi social di Lampung, sangat penting untuk meningkatkan akses pendidikan di seluruh wilayah provinsi ini, terutama di daerah – daerah terpencil. Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu memperluas akses kepada pendidikan berkualita, serta program pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Ini dapat mebantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan membuka peluang bagi generasi muda untuk memperbaiki status social mereka.

Pemerintahan Pembangunan Infrastruktur

Pemerintah perlu berinventasi dalam pembangunan infastruktur di seluruh Lampung, terutama di daerah pedesaan. Peningkatan akses transportasi, listrik, air bersih, dan fasilitas umum lainnya akan mengurangi kesenjangan antara wilayah perkotaan dan pedesaan, serta memberikan peluang ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil.

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan

Program pemberdayaan ekonomi, seperti dukungan untuk pertanian berbasis teknologi, pengembangan UMKM, dan peningkatan akses kredit mikro, dapat membantu masyarakat pedesaan untuk keluar dari kemiskinan. Dengan memperkenalkan praktik modern dan efisien, masyarakat lampung dapat meningkatkan taraf hidup mereka dan mengurangi ketergantungan pada sector pertanian musim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun