Mohon tunggu...
desta rianto
desta rianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 TEKNIK SIPIL

41123110014 Kampus Universitas Mercu Buana Meruya | Fakultas Teknik | Prodi S1 Teknik Sipil | Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB | Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo Daito, S.E, Ak., M.Si, CIFM, CIABV, CIABG

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Quiz etika UMB - Praktik Stoicisme, Membedakan Antara Fortuna vs Virtue Untuk Mnejadi Sarjana Unggul dan Profesional

25 Januari 2025   17:50 Diperbarui: 25 Januari 2025   17:49 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
filosofi kebahagiaan menurut Aristoteles, Epicurean, dan Stoicism | sumber : ppt slide 3 - Prof Apollo UMB

Prinsip utama Stoicisme adalah fokus pada apa yang bisa kita kendalikan, seperti usaha, sikap, dan reaksi terhadap situasi. Dalam konteks mahasiswa, ini berarti mengambil tanggung jawab penuh atas proses belajar, termasuk membuat jadwal belajar, mengelola waktu dengan baik, dan mempersiapkan diri untuk ujian dengan maksimal.

Sebagai contoh, jika seorang mahasiswa gagal dalam ujian, alih-alih menyalahkan dosen atau keadaan, ia dapat mengevaluasi strategi belajarnya dan membuat perbaikan untuk kesempatan berikutnya. Dengan cara ini, mahasiswa tidak hanya meningkatkan peluang sukses, tetapi juga membangun karakter yang bertanggung jawab.

2. Menerima Ketidakpastian

Ketidakpastian adalah bagian dari kehidupan, termasuk dalam dunia akademis. Perubahan kurikulum, masalah keluarga, atau kejadian tak terduga lainnya sering kali memengaruhi studi. Stoicisme mengajarkan pentingnya menerima ketidakpastian ini dengan tenang dan mencari solusi yang pragmatis.

Misalnya, ketika seorang mahasiswa mendapati tugas mendadak yang harus diselesaikan dalam waktu singkat, alih-alih panik, ia dapat menyusun prioritas dan bekerja secara terstruktur. Dengan cara ini, tantangan tersebut dapat diatasi tanpa stres yang berlebihan.

3. Melatih Refleksi Diri

Refleksi diri adalah praktik penting dalam Stoicisme. Mahasiswa dapat meluangkan waktu setiap hari untuk merenungkan tindakan mereka, mengevaluasi apa yang telah dicapai, dan merencanakan perbaikan untuk ke depan. Praktik ini bisa dilakukan melalui jurnal harian, di mana mereka mencatat pelajaran yang didapat, tantangan yang dihadapi, dan strategi yang dapat diterapkan.

4. Menghindari Emosi Berlebihan

Emosi seperti kemarahan, kecemasan, dan iri hati sering kali muncul dalam kehidupan mahasiswa, terutama saat menghadapi tekanan atau persaingan. Stoicisme mengajarkan bahwa emosi berlebihan adalah hasil dari persepsi yang keliru. Dengan belajar mengendalikan emosi, mahasiswa dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan rasional.

Sebagai contoh, ketika seorang teman mendapatkan prestasi yang lebih baik, mahasiswa yang bijaksana tidak akan merasa iri, tetapi menjadikannya sebagai motivasi untuk bekerja lebih keras.

Studi Kasus: Praktik Stoicisme dalam Kehidupan Mahasiswa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun