Mengapa Virtue Lebih Penting Daripada Fortuna? (why)
1. Ketahanan Dalam Menghadapi Tantangan
Ketergantungan pada fortuna membuat seseorang rentan terhadap perubahan. Misalnya, seorang mahasiswa yang selalu bergantung pada keberuntungan mungkin merasa kehilangan arah ketika menghadapi tantangan seperti krisis finansial, konflik keluarga, atau kondisi kampus yang kurang mendukung. Sebaliknya, virtue memberikan dasar yang kuat untuk tetap bertahan, karena ia berasal dari dalam diri. Dengan mengembangkan virtue, mahasiswa akan memiliki keberanian dan ketekunan untuk terus maju, bahkan dalam situasi yang sulit.
Contohnya, ketika pandemi COVID-19 memaksa mahasiswa untuk belajar daring, mereka yang mengandalkan fortuna (seperti fasilitas kampus atau bantuan teman) mungkin merasa kesulitan beradaptasi. Namun, mahasiswa yang memiliki virtue (seperti kedisiplinan dan tekad belajar mandiri) dapat menemukan cara untuk tetap produktif, seperti belajar melalui sumber online atau membentuk kelompok diskusi virtual.
2. Pengembangan Karakter Jangka Panjang
Virtue adalah investasi jangka panjang dalam pengembangan diri. Sementara fortuna bersifat sementara, virtue terus berkembang dan dapat diandalkan sepanjang hidup. Mahasiswa yang fokus pada pengembangan virtue seperti kejujuran, rasa ingin tahu, dan keberanian akan menjadi individu yang dihormati dan dipercaya, baik dalam lingkungan akademis maupun profesional.
Sebagai ilustrasi, mahasiswa yang jujur dalam mengerjakan tugas akan membangun reputasi sebagai individu yang dapat diandalkan. Hal ini tidak hanya membantu mereka dalam menyelesaikan studi, tetapi juga membuka peluang karier yang lebih baik karena integritas mereka diakui oleh orang lain.
3. Relevansi Profesionalisme
Di dunia kerja, perusahaan dan organisasi cenderung mencari individu yang memiliki integritas, kemampuan adaptasi, dan komitmen terhadap kualitas kerja, dibandingkan mereka yang hanya mengandalkan keberuntungan. Mahasiswa yang berfokus pada pengembangan virtue selama masa studi akan lebih siap menghadapi tantangan profesional. Mereka mampu bekerja dalam tim, mengambil tanggung jawab, dan memimpin dengan etika yang tinggi.
Bagaimana Praktik Stoicisme dalam Kehidupan Mahasiswa? (how)
1. Mengendalikan Hal yang Dapat Dikontrol