Mohon tunggu...
Desta AgilNugraha
Desta AgilNugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Seorang mahasiswa S1 BK Unesa dengan hobi membaca dan menulis artikel.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Komunikasi Interpersonal Sebagai Pondasi Hubungan Romantis Yang Langgeng

2 Januari 2025   22:00 Diperbarui: 2 Januari 2025   22:03 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dibuat dari aplikasi Canva

Lalu, apa saja aplikasi dari komunikasi interpersonal ini? Pelajari bahasa cinta pasangan Anda terlebih dahulu. Beberapa orang suka diberi kata-kata manis, sementara yang lain lebih suka waktu berkualitas. Jika Anda tahu apa yang membuat mereka merasa dicintai, ini akan menjadi manfaat yang luar biasa untuk menjaga hubungan Anda tetap harmonis.

Kedua, kembangkan keterampilan mendengarkan Anda. Kita dapat menjadi begitu sibuk dengan percakapan kita sehingga kita lalai untuk mendengarkan apa yang pasangan kita katakan. Pada kenyataannya, mendengarkan adalah komponen penting dalam interaksi sosial. Ketika Anda mendengarkan dengan baik, Anda benar-benar berada di masa sekarang. Jadi, jangan hanya mengangguk atau berkata “Hmm, ya” sambil memeriksa ponsel Anda. Singkirkan perangkat Anda, berkonsentrasilah, dan tunjukkan bahwa Anda memperhatikan.

Cobalah untuk mengamati bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan nada suara pasangan Anda saat mereka bercerita. Menurut (Salsabila et al., 2023) terkadang bahasa tubuh dapat menyampaikan lebih banyak informasi daripada kata-kata. Dia mungkin membutuhkan bantuan emosional jika, misalnya, dia berbicara dengan lembut dan memakai ekspresi sedih. Biarkan dia selesai berbicara sebelum Anda menyela.

Setelah dia selesai, Anda dapat merespons dengan sesuatu yang relevan. Reaksi ini tidak selalu harus berupa solusi atau rekomendasi. Mengatakan sesuatu seperti “Saya mengerti” atau “Saya tahu ini pasti sangat sulit bagi Anda” terkadang dapat membuat pasangan Anda merasa lebih dihargai. Kuncinya adalah mendengarkan dengan cara yang mendorong pasangan Anda untuk terbuka.

Ketiga, ingatlah untuk berkomunikasi dengan penuh kasih sayang. Ketika pasangan kita berbagi kekhawatiran mereka, empati bertindak sebagai rem untuk mencegah kita menghakimi atau terburu-buru dalam percakapan. Untuk menjadi berempati, Anda harus berusaha memahami sudut pandang pasangan Anda tanpa memberikan penilaian terlalu cepat. Hal ini sangat penting, terutama jika pasangan Anda sedang mengalami masa-masa sulit atau penuh tekanan.

Misalnya, Anda tidak perlu langsung menawarkan solusi saat mereka mendiskusikan pekerjaan yang sulit. Cukup perhatikan dengan seksama dan gunakan frasa yang menenangkan seperti “Aku mengerti, pasti sangat sulit bagimu” untuk menunjukkan empati. Pasangan tidak selalu membutuhkan ceramah yang panjang; terkadang mereka hanya perlu didengarkan. Selain itu, hindari komentar yang terkesan meminimalkan masalah.

Selain itu, tindakan sederhana juga dapat menunjukkan empati. Misalnya, saat ia terlihat cemas, tawarkan pelukan atau segelas air. Gerakan kecil seperti ini dapat membantunya merasa dihargai dan didukung. Ingatlah bahwa empati adalah tentang menunjukkan dukungan Anda kepadanya, baik secara verbal maupun fisik.

Isyarat nonverbal juga sama pentingnya. Pasangan Anda dapat menyimpulkan perasaan Anda yang sebenarnya dari nada suara, bahasa tubuh, dan bahkan ekspresi wajah Anda seperti yang dikatakan oleh (Elisabeth Ayuna, 2023). Oleh karena itu, pastikan kata-kata Anda dan bahasa tubuh Anda cocok. Sebagai contoh, pasangan Anda akan bingung jika Anda mengatakan, “Saya baik-baik saja,” sambil mengerutkan kening.

Menurut (Tama et al., 2022) di era digital saat ini, teknologi juga sering digunakan untuk mengukur komunikasi interpersonal. Berbicara, Bagi banyak pasangan, alat utama adalah catatan suara atau panggilan video. Namun, berhati-hatilah-pesan teks sering kali mengakibatkan miskomunikasi. Nada suara dan ekspresi wajah pasangan Anda tidak terlihat oleh Anda. Oleh karena itu, lebih baik berbicara langsung melalui telepon atau bertemu langsung jika ada sesuatu yang penting.

Berbagi media sosial yang berlebihan adalah salah satu masalah dengan teknologi dalam hubungan. Terkadang, kita secara tidak sengaja mengungkapkan lebih banyak hal kepada para pengikut kita daripada kepada pasangan kita. Sebenarnya, komunikasi langsung - bukannya suka atau komentar di postingan Instagram - adalah fondasi dari hubungan yang kuat.

Menyadari perlunya menghindari memendam sesuatu terlalu lama adalah aspek penting lain dari komunikasi interpersonal yang efektif. Bicarakan masalah apa pun pada saat yang tepat. Hindari menunggu sampai masalah tersebut meledak atau mungkin berubah menjadi kebencian. Ingatlah bahwa pasangan Anda bukanlah pembaca pikiran. Oleh karena itu, jika Anda tidak berkomunikasi, jangan berharap orang lain akan mengerti apa yang Anda inginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun