Saya merasa mulai bisa menikmati film ini justru ketika sang kolonel -- yang mungkin tetap dianggap sebagai the bad guy meskipun film ini terkemas dalam point of view beliau- seperti layaknya sinetron mulai terbuka rahasianya, dan beliau melancarkan strategi-strategi untuk tetap "menguasai" sang bintang.Â
Di sini, emosi saya mulai teraduk-aduk; melihat getirnya hidup sang bintang, mengutuk orang-orang yang menjadikannya sapi perahan, atau seperti ikut merasakan sakit yang dideritanya.
Pada akhirnya, suka-nggak suka sang bintang sepertinya memang telah ditakdirkan Sang Pencipta untuk tetap bersama sang kolonel, sampai akhir hayatnya. Dan, tayangan asli dari pementasan terakhir beliau di 1977 ketika membawakan "unchained melody" menjadi closing indah yang menyayat hati. Sayangnya, emosi ini bisa dibilang baru saya dapatkan di sepertiga terakhir. Ya, sayangnya ...
Rating: 6,5/10
Sumber referensi:
www.bbc.com
www.wikipedia.com
www.imdb.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H