Berdasarkan wawancara terhadap ketiga informan, mereka selalu menyimak dengan saksama terhadap elemen tulisan dan foto; berita berelemen tulisan, foto dan grafis disimak ketiga informan; dan elemen audio menjadi elemen dengan minat terendah.
Hal ini sekaligus menyatakan bahwa perilaku pembaca berbeda-beda terhadap elemen media yang disajikan karena ada yang mengonsumsi dan ada pula yang tidak.
Para informan melihat fungsi elemen-elemen yang tidak dikonsumsi sebagai hiasan belaka karena hanya dilewatkan saja dan bahkan dinilai menyita waktu dan mengganggu.
Berning (2011, h. 12-13)Â menyatakan bahwa "The readers often do not have the time to read through all the material".Â
Hal itu sesuai dengan apa yang dialami dan disampaikan oleh informan ketiga bahwa ia tidak menyaksikan video dan mendengarkan audio yang disajikan dalam berita karena lama dan buang waktu.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hadirnya minimal 3 elemen multimedia dapat menambah kelengkapan informasi, namun belum tentu mampu menarik pembaca untuk berperilaku mengonsumsi secara saksama seluruh elemen yang disajikan.
Setiap pembaca memiliki ketertarikan yang berbeda-beda atas elemen-elemen multimedia dalam berita. Berikut infografis urutan elemen multimedia dalam berita dari yang paling diminati menurut masing-masing informan.
Infografis tersebut sekaligus dapat menjadi acuan ketika Anda ingin membuat berita multimedia agar seluruh elemen yang Anda sisipkan dapat menarik sehingga disimak dengan saksama oleh pembaca.
Daftar Pustaka:
Widodo, Y. (2020). Buku ajar: Jurnalisme multimedia. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H