Mohon tunggu...
DesoL
DesoL Mohon Tunggu... Penulis - tukang tidur

▪tidak punya FB/Twitter/IG dan sejenisnya▪

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fikber] Amphetamine

26 November 2015   12:09 Diperbarui: 26 November 2015   12:09 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ran mati! Ran mati! Tertembak di dahi! Tertembak di rumah sakit! Ran mati setelah bertemu denganku! Ran mati karenaku! Aku bukan pembunuh! Bukan! Ini kebetulan! Kebetulan aku benci!

Hahaha… harusnya aku senang bukan? Ran mati! Gie milikku sepenuhnya!

O, tidak! Ini ancaman! Bisa jadi aku akan mati! Nyawaku dalam bahaya! Aku harus keluar dengan segera!

Kriiiiiiiing

Telepon genggam pemberian Ran berdering. Ia berikan padaku sesaat sebelum tinggalkan kamar ini. Ia berjanji bahwa akan memanduku untuk meloloskan diri dari rumah sakit ini. Tapi kini ia telah mati. Kudekati ranjang perlahan. Kuraih telepon genggam. Pada layar tertera nama Ran. Ran? Bukankah dia sudah mati? Apakah ia pura-pura mati?

“Hallo!”

“Kau ketakutan?”

“Hallo! Kau masih hidup Ran? Bawa aku pergi dari sini!”

“Kau memang akan segera pergi, Anna. Ke neraka!”

Keparat! Benar dugaanku bahwa Ran masih hidup. Dia tak benar-benar menolongku. Ia akan habisi nyawaku untuk bisa memiliki Gie seutuhnya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun