Mohon tunggu...
DesoL
DesoL Mohon Tunggu... Penulis - tukang tidur

▪tidak punya FB/Twitter/IG dan sejenisnya▪

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fikber 2] Sebuah Kematian

19 November 2015   09:32 Diperbarui: 19 November 2015   09:52 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Duk. Duk. Duk.

Kudengar suara seseorang sedang menumbuk, sama seperti ketika Mbok Minah menumbuk obat untuk lukaku namun kali ini lebih keras. Aku pun memutuskan untuk mencari Mbok Minah di dapur untuk membantunya. Aku hanya ingin menjadi berguna selama menumpang pada kebaikan dirinya.

Samar-samar kulihat seseorang sedang menumbuk. Ia memegang serupa tongkat yang terbuat dari besi dan mengayunkannya ke bawah berulang kali. Kuperjelas pandangku agar mampu menangkap wajahnya.

“Pak Sadikin!”

“Oh, rupanya suara tumbukanku membangunkanmu, Sukma. Kau mau turut membantu meramu jamu?”

“Kemana Mbok Minah?”

“Hahaha.”

Kutangkap tubuh Mbok Minah yang telah tak bergerak di lantai. Kepalanya masuk ke dalam sebuah palung yang sedang ditumbuk oleh Pak Sadikin. Kepalanya remuk. Lehernya nyaris putus. Darah menggenangi lantai tanah. Mbok Minah mati!

Aku berlari dalam gelap dan mencari jalan keluar. Tak kuhiraukan rasa sakit pada sekujur tubuhku sebab hatiku telah menjadi lebih sakit oleh kenyataan bahwa Mbok Minah mati. Harus kuteriakkan pada warga bahwa Pak Sadikin, kepala desa, adalah pembunuh!

Buuuuuuk!

Sebuah pukulan keras menghantam tubuhku. Aku tersungkur. Pak Sadikin telah mendapatkanku dan kini berada di atas tubuhku. Ia melemparkan tongkat besinya, membuka bajunya, dan menurunkan celananya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun