Mohon tunggu...
DesoL
DesoL Mohon Tunggu... Penulis - tukang tidur

▪tidak punya FB/Twitter/IG dan sejenisnya▪

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Melahirkan Kematian

28 Juli 2015   15:28 Diperbarui: 11 Agustus 2015   20:53 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kapan aku bisa terima uangnya?”

“Tunggulah hingga pistol ini melahirkan kematian.”

“Cintaku ada pada ujung pistol itu.”

“Tentu saja aku akan merawatnya dengan jantung-jantung yang tak pernah gagal berhenti berdetak.”

Cloudy adalah wanita yang setia. Setia menantikan uang-uang hasil rampasan nyawa manusia. Aku akan merasa lebih berdosa jika membuatnya menangis dari pada harus menghilangkan nyawa seseorang. Aku tak pernah memikirkan, berapa banyak air mata yang tumpah saat aku mengakhiri hidup seseorang. Bagiku, air mata Cloudy lebih berharga dibandingkan nyawaku sendiri.

Gila! Cinta itu membuatku gila! Aku rasa kau juga begitu. Lantas, apakah anjing gila itu juga tersihir ulah cinta? Lebih baik, tanyakan saja pada dokter hewan.

***

“Michael adalah nama yang kau buat berdosa.”

“Setidaknya aku tetap menjadi malaikat bagimu. Selalu menolongmu untuk bisa membeli tas-tas setara artis Hollywood.”

Cloudy menghamburkan peluknya padaku. Kecupnya membabi buta. Itu pertanda bahwa ia tak sabar berfoya-foya. Aku mengenal siapa istriku. Aku paham bahasa tubuhnya. Ia akan menjadi lebih seksi dan juga bergairah saat aku mulai membersihkan pistolku.

“Aku harus segera bersiap.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun