Mohon tunggu...
DesoL
DesoL Mohon Tunggu... Penulis - tukang tidur

▪tidak punya FB/Twitter/IG dan sejenisnya▪

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[SRINTIL] Namaku Srintil

22 Agustus 2014   22:56 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:49 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1408697677707976588

“Tentu saja, Mas.”

Saling memagut hingga malam berkabut. Tak ada seorangpun mampu menghentikan kami. Bermain cinta di malam hari. Seperti pencuri. Menguji nyali di antara hidup dan mati.

***

Pagi ini, sekumpulan wanita paruh baya memandangku sinis. Dua di antaranya lebih memilih untuk meneruskan ocehannya. Rupanya ada pembicaraan serius dan akupun memutuskan untuk mencuri dengar.

“Suamiku tak pulang semalam.”

“Tanya saja sama Sri, pasti semalam suamimu bersamanya.”

“Jangan ngawur! Suamiku kepala desa di sini, dan tak mungkin dia melakukan hal itu.”

Kepala desa? Ah, mas Bowo bukanlah kepada desa dan aku tak perlu merasa berdosa ketika malam tiba untuk bercinta dengannya. Aku bukanlah wanita malam dengan cinta semalam. Aku ingin mas Bowo dan juga cintanya untuk selamanya.

***

Malam ini kami memutuskan untuk bertemu. Di kantor kantor kepala desa, tempat di mana dia bekerja sebagai penjaga.

“Sri, aku mau bicara.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun