Mohon tunggu...
Desna Girsang
Desna Girsang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belanja

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Berikut Ini Terdapat Tahapan-Tahapan dalam Menulis Karya Tulis Ilmiah

2 November 2024   10:15 Diperbarui: 2 November 2024   13:52 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

1. Tahap Persiapan

Tahapan paling awal ketika akan membuat sebuah karya ilmiah adalah tahap persiapan. Persiapan atau perencanaan merupakan bagian dari pembuatan karya ilmiah yang dilakukan oleh penulis.

Hal itu disebabkan oleh pentingnya perencanaan dari setiap aspek yang ada, yang nantinya akan dibahas sekaligus dikaji oleh penulis, bisa tersampaikan dengan membuat rencananya terlebih dulu.

Maka sebaiknya sebelum mulai membuat sebuah karya tulis, rencanakan dahulu apa saja yang akan ditulis.

Contohnya memilih topik masalahnya apa, membuat rumusan tujuan, menelusuri topiknya, mengidentifikasi pembaca, dan menentukan ruang lingkup atau cakupan dari karya ilmiah itu sendiri.

2. Tahap Mengumpulkan Informasi

Ada juga pengumpulan informasi/bahan dalam membuat sebuah karya tulis ilmiah, yang meliputi hal berikut ini:

Memanfaatkan perpustakaan

Menggunakan internet

Mengelola dan memilih bahan-bahan pustaka

Membuat sebuah ringkasan serta melakukan paraphrase

Membuat kutipan

Mengobservasi, membuat daftar instrumen untuk kebutuhan wawancara, dan membuat pertanyaan yang akan diajukan pada narasumber

3. Tahap Pelaksana Pembuatan Draft

Tahapan pelaksanaan pembuatan draft juga menjadi hal yang penting dalam teknik penulisan karya ilmiah yang baik dan benar. Setelah kamu merencanakan pembuatan karya ilmiah, maka tahap selanjutnya adalah melaksanakan apa yang sudah dipersiapkan.

Misalnya mempersiapkan bahan-bahan referensi yang cukup dan sudah sesuai dengan tema yang nantinya akan dibahas. Lalu bagaimana dengan pelaksanaan teknik penulisan karya ilmiah seperti misalnya pembuatan buku, prosiding, jurnal ilmiah, dan laporan ilmiah?

Tentunya setiap macam-macam karya ilmiah tersebut memiliki teknis penulisan yang tidak sama. Biasanya setiap jenis karya ilmiah itu memiliki tujuannya sendiri, untuk memenuhi tugas yang diberikan.

4. Tahap Penulisan Draft

Masih ada lagi tahap berikutnya yang harus dilalui yaitu tahap penulisan draft, dengan beberapa hal penting berikut ini:

Mengekspresikan ide berupa tulisan kasar.

Mengembangkan ide yang kreatif yang sifatnya masih tentative.

Berkonsentrasi pada gagasan/ekspresi, tidak hanya pada aspek mekaniknya saja.

5. Tahapan Revisi

Penulisan karya ilmiah adalah membuat karya tulis dengan melakukan penelitian secara ilmiah terlebih dulu.

Dalam prosesnya tentu akan ada banyak kendala bahkan kesalahan, untuk itu diperlukan tahapan revisi untuk mengevaluasi kembali apakah ada kesalahan atau tidak. Hal-hal yang harus dilakukan di tahap ini diantaranya yaitu:

Memperbaiki ide yang ada di dalam sebuah karangan karya tulis yang hanya fokus pada penambahannya saja, penghilangan, pengurangan, hingga penataan isi yang disesuaikan dengan kebutuhan para pembaca nantinya.

Membaca ulang kembali semua isi yang ada di draft data, atau yang ada di referensi yang akan dibuat bahan. Hal itu akan memudahkan kamu dalam mereduksi kembali bahan yang siap jadi.

Berbagi pengalaman mengenai draft kasar dengan teman yang lain, untuk menemukan apa saja kekurangan ataupun kelebihan dari draft tersebut.

6. Tahap Penyuntingan

Pada tahap penyuntingan ini, kamu harus melakukan hal berikut ini:

Memperbaiki sekaligus mengevaluasi berbagai perubahan aspek mekanik karangan yang mencakup huruf kapital, struktur kalimat, istilah, format karangan, ejaan, tanda baca, dan kosakata.

Memperbaiki karangan di aspek kesalahan dan kebahasaan, tujuannya adalah untuk meminimalisir kesalahan.

7. Tahap Publikasi

Lanjut ke tahap berikutnya dalam persiapan penulisan karya ilmiah yaitu tahap publikasi, yang mencakup hal berikut:

Tulisan yang dibuat akan bermanfaat dan juga berarti untuk orang lain ketika dibaca oleh banyak orang.

Menyesuaikan tulisan dengan media publikasi yang digunakan.

8. Evaluasi

Mungkin banyak juga yang bertanya, apakah harus dibuat evaluasi dalam teknik penulisan karya ilmiah? Jawabannya tentu saja perlu.

Bahkan evaluasi ini sangat diperlukan oleh penulis karya ilmiah, karena hal itu akan mengukur kemampuan kamu dalam membuat karya tulis ilmiah itu sendiri. Selain itu, kamu akan ditantang untuk bisa menyelesaikan karya ilmiah yang sudah dimulai.

Apalagi jika kamu masih menjadi penulis pemula, yang baru akan membuat sebuah karya tulis ilmiah. Evaluasi ini dilakukan untuk memperbaiki apa yang salah, dan melakukan perbaikan supaya apa yang dilakukan tersebut akan lebih maksimal dan terukur.

Evaluasi utama dalam penulisan karya ilmiah adalah fokus, organisasi, pembangunan, dan gaya konvensi. Teknik dalam penulisan karya ilmiah dimulai dengan mengetahui jenis karya ilmiahnya terlebih dulu.

Supaya kamu bisa mengklasifikasikan apa yang akan dibuat, contohnya membuat laporan penelitian di bidang tertentu. Maka cobalah untuk membedakan jenis karya ilmiahnya, misalnya yang dikategorikan dalam jurnal, skripsi, kertas kerja, dan sebagainya.

Teknik Penulisan Karya Ilmiah dan Sistematikanya

Setelah mengetahui apa saja tahapan persiapan pembuatan karya ilmiah, mari kita bahas lebih lanjut mengenai teknik penulisan karya ilmiah dengan cara yang benar melalui sistematika penulisan di bawah ini:

1. Bagian Pembuka

Bagian pembuka di dalam sebuah karya ilmiah meliputi bagian sampul, halaman pengesahan, kata pengantar, halaman judul, abstraksi dalam 1 atau 2 bahasa, dan daftar isi.

2. Bagian Isi

Dalam teknik pembuatan karya tulis ilmiah juga memiliki bagian isi yang meliputi pendahuluan, latar belakang dan rumusan masalah, batasan masalah disertai pembahasannya, tujuan dan manfaat penelitian.

Kemudian sistematika penulisan dan juga signifikansi metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah, yang mencakup pendahuluan yang terdiri dari latar belakang dan rumusan masalah, pembahasan/pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.

Ditambah lagi dengan tinjauan pustaka atau kajian teori, pembahasan secara teori, kerangka pemikiran dan argumentasi dalam bidang keilmuan, serta pengujian hipotesis.

3. Pembahasan

Pada bagian isi yang berupa pembahasan di dalam karya tulis ilmiah, juga harus dicantumkan tinjauan pustaka atau kajian teori.

Keduanya akan disesuaikan dengan variabel yang telah dikaji dan juga sudah dijelaskan, untuk memberi argumentasi keilmuan dan juga kerangka pemikiran, ditambah lagi dengan pengajuan hipotesis pada masalah yang sedang diteliti saat itu.

Dalam pembahasan ini juga harus dijelaskan dengan rinci dengan memperhatikan kaidah ilmiah, dengan menggunakan kata baku yang sesuai dengan aturannya yang memenuhi unsur keilmiahan di dalamnya.

4. Metodologi Penelitian

Metodologi ilmiah yang juga menjadi bagian dari teknik penulisan karya ilmiah ini merupakan, pisau/alat analisis yang bekerja di dalam penelitian yang nantinya dipakai untuk melakukan kinerja penelitian.

Pada tahap metodologi ini kamu juga harus menuliskan tempat dan waktu dilakukannya objek penelitian, apa saja populasi dan sampelnya, berapa jumlahnya, bagaimana rancangan dan metode penelitiannya, dan bagaimana instrumen penelitian serta pengumpulan data.

Yaitu pengumpulan di dalam analisis reduksi data dalam penelitian itu sendiri. Supaya tujuan dan maksud penelitian tersebut lebih jelas. Hal-hal yang harus dilakukan di dalam metodologi penelitian diantaranya yaitu:

Waktu dan tempat penelitian

Metode dan rancangannya

Populasi dan sampel

Pengumpulan dan analisis data

Menjabarkan variabel penelitian

Instrumen penelitian

Hasil penelitian

Pengajuan hipotesis

Diskusi penelitian

Mengungkapkan pandangan yang teoritis mengenai hasil yang diperoleh

5. Hasil Penelitian

Pada bagian ini penulis harus menyertakan juga jabaran variabel di dalam penelitian, bagaimana hasilnya, pengajuan hipotesisnya, tanggapan dari diskusi penelitian, dan memberi pandangan teoritis dari hasil yang diperoleh.

Kemudian beri kesimpulan mengenai apa yang kamu dapatkan dari hasil penelitian itu.

6. Bagian Penutup

Untuk bagian penutupnya, biasanya berupa kesimpulan dan juga saran dan implikasi dari penelitian yang diperoleh.

7. Bagian Penunjang

Bagian penunjang di dalam teknik penulisan karya ilmiah adalah lampiran, yang bisa berupa daftar pustaka, daftar table, daftar bagan yang memberi penjelasan pada pembaca tentang karya tulis, lampiran instrumen penelitian, dan daftar gambar yang diperlukan.

Setiap tahapan penting untuk memastikan karya tulis ilmiah yang dihasilkan berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan.

Sumber : 

https://digitechuniversity.ac.id./libra

https://pertanian.uma.ac.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun