Mohon tunggu...
desi sofianti
desi sofianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - seni murni ISI Yogyakarta

prodi seni murni fakultas seni rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review Buku Membaca Arsip, Membongkar Serpihan Friksi, Ideologi, Kontestasi: Seni Rupa Jogja 1990-2010

23 Desember 2021   01:11 Diperbarui: 23 Desember 2021   01:24 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang pamer menjadi topik pembahasan kali ini. Pembahasan dimulai dari Sedikitnya ruang pamer yang mewadahi karyakarya perupa di Yogyakarta pada periode sebelum tahun 1990-an, munculnya persoalan yang berkaitan dengan manajemen dan profesionalisme, Ruang-ruang seperti kafe atau restoran semakin sering menggelar pameran-pameran seni rupa hingga jumlah galeri di Yogyakarta yang meningkat.

Kelebihan Buku

Kelebihan yang paling menonjol dari buku ini adalah topik pembahasan yang sangat menarik dan memang belu pernah diulas secara rinci dalam buku lain. Gaya bahasanya juga merupakan bahasa sehari-hari sehingga mudah untuk dipahami oleh pembaca. Selain itu terdapat ilustrasi yang melengkapi teks, alurnya pembahasannya juga runtut

Kelemahan Buku

Cover buku kurang menarik dan masih terdapat kesalahan dalan menyematan nama penulis pada karya tulis bagiannya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun