Mohon tunggu...
desi sofianti
desi sofianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - seni murni ISI Yogyakarta

prodi seni murni fakultas seni rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review Buku Membaca Arsip, Membongkar Serpihan Friksi, Ideologi, Kontestasi: Seni Rupa Jogja 1990-2010

23 Desember 2021   01:11 Diperbarui: 23 Desember 2021   01:24 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

5. Wacana Seni Rupa dalam Teks Surat Kabar: Pembacaan atas (Beberapa) Kritik Seni Rupa Populer dan Keterlibatan Penulis Seni Rupa Yogyakarta di Harian Kompas, oleh Khidir M. Prawirosusanto 

Pembahasan dalam bagian ini saya rasa agak serius, yaitu mengenai tulisan-tulisan kritik seni rupa atas berbagai gejala dan aktivitas ke-senirupaan di Yogyakarta. Meskipun perkembangan kritik seni rupa sudah berkembang, dalam bagian ini dijelaskan bahwa masih saja ada pandangan miring dari beberapa kalangan yang menyebut bahwa kritik seni rupa di Indonesia belum berkembang baik. selain itu, pembahasan juga meliputi perbedaan Kritik, kritik seni rupa, kritik jurnalistik, dan kritik populer yang memeng sedang mewabah di Koran khususnya Kompas.

6. Jaring Perempuan, oleh Umi Lestari 

Representasi seniman perempuan dalam media, menjadi topik pembahasan kali ini. mulai dari seniman perempuan tidak pernah dianggap sebagai manusia utuh layakny laki-laki, kehadiran perempuan selalu saja menjadi sebuah sorotan, pasti ada lelaki yang berpengaruh dibalik perempuan, hingga penggunaan adanya istilah seniman perempuan namun tidak ada istilah seniman laki-laki.

7. Video: Jangan Sungkan-sungkan, oleh Pitra Hutomo 

Sebenarnya bagian ini merupakan cerita pengalaman penulis berinteraksi dengan abstraksi dan aktualisasi video sebagai karya seni rupa sejak awal 2000an. Diawali dengan keteertarikn akan kebiasaan orang Indonesia menonton televisi bisa dirunut sejak TVRI mengudara pertama kali untuk menyiarkan Asian Games IV 1962. Pembahasan meluas pada perkembangan teknologi rekaman vidio.

8. Menelusuri Wajah Yogyakarta di Panggung Philip Morris Indonesia Art Awards (1994-2000), oleh Taufik Nur Rachman 

Awalnya, bagian ini membahas ajang kompetisi seni rupa di indonesia, namun sesuai dengan judulnya, yang menadi topik utama adalah bahasan mengenai philip morris indonesia art awards, kompetisi seni rupa yang mampu bertahan lama sampai sekarang namun telah berubah nama menjadi indonesia art awards, yang diselenggarakan sejak tahun 1994.

9. Daerah Istimewa Seni Rupa Ngyl Yogyakarta, oleh Rakai Badrika 

Bagian ini lebih khusus membahas "Peristiwa -- Peristiwa Ngeyel" yang pernah terjadi di Yogyakarta, seperti munculnya Binal Eksperimental Art, Apotik Komik, Taring Padi, The Daging Tumbuh, Disini Akan Dibangun Mall dan lain-lain.

10. Dinamika Ruang Pamer Seni Rupa Yogyakarta 1990-2010, oleh Muhammad AB 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun