Mohon tunggu...
Desinta Dewi
Desinta Dewi Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang mahasiswI jurusan teknik mesin

.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"Bumi" bukan "Harry Potter" Indonesia

21 Februari 2018   19:53 Diperbarui: 22 Februari 2018   06:54 1798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir novel ini ditutup dengan kalimat yang sangat mengundang rasa penasaran pembaca. Sehingga pembaca pasti segera ingin tahu kelanjutan kisahnya. Tentang yang akan terjadi selanjutnya dengan Tamus ataupun Raib. Tentang kehidupan klan Bulan setelahnya. Juga tentang petualangan sesungguhnya yang telah menanti tiga sekawan itu. Rasa penasaran para pembaca akan terobati dengan membaca kisah selanjutnya yakni pada novel Bulan, Matahari, dan Bintang.

     "Aku lupa memberitahu, Tamus membawa Buku Kematian ke lorong gelap tadi. Bagaimana kalau buku itu dikuasai oleh si Tanpa Mahkota. Bukankah itu berbahaya?"

imgaram.com
imgaram.com
(halaman novel yang tertera pada artikel ini mengikuti halaman pada buku elektronik novel Bumi Tere Liye)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun