Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Merindu Cahaya de Amstel, Suratan Takdir di Negeri Kincir Angin

10 Januari 2024   15:50 Diperbarui: 11 Januari 2024   09:54 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilihan peran di dalam karakter film ini menurut saya sangat pas. Daya tarik yang kuat dari ketiga para pemain ini mampu menciptakan trailer yang ditayangkan menjadi lebih hidup. Cocok! 

Negeri Kincir Angin dan bahasa Belanda 

Negeri Kincir Angin (Belanda) | Sumber: Iluminasi.com
Negeri Kincir Angin (Belanda) | Sumber: Iluminasi.com
Sesuai dengan novel yang telah diterbitkan dan film yang telah ditayangkan, kisah Nico dan Khadija berlatarbelakang di Negeri Kincir Angin, dengan ibu kota dari Belanda adalah Amsterdam. Belanda juga identik dengan bunga tulip, namun, bunga tulip bukanlah asli dari negara Belanda.

Meskipun demikian, Negeri Kincir Angin ini mampu menciptakan taman-taman yang indah dari bunga tulip. Seperti bunga tulip yang berada di taman Keukenhof, Noordoostpolder, serta Lisse.

Melalui novel ini, para pembaca akan bertualang ke tempat favorit yang sering dikunjungi oleh Nico, Khadija, dan Mala. 

Seperti halnya Museumplein yang menjadi saksi pertemuan Nico dan Khadija. Sebuah ketidaksengajaan mendatangkan perkenalan. 

Museumplein merupakan alun-alun terbesar yang berada di Amsterdam, Belanda. Di sini juga terdapat tiga museum besar seperti Rijksmuseum, Museum Van Gogh, dan Museum Stedelijk, serta balai konser Concertgebouw. 

Adapun Gedung Euromuslim yang sering dikunjungi oleh Khadija dan Mala. Meskipun pada akhirnya Nico juga mengunjungi Euromuslim. 

Sudah sejak lama Khadija sering mengikuti pengajian di sini dan tempat ini juga menjadi saksi ketika Khadija mengucapkan syahadat. 

Euromuslim adalah komunitas yang didirikan oleh muslim Indonesia yang tinggal di Amsterdam. 

Selain itu, novel Merindu Cahaya de Amstel menghadirkan sentuhan dalam bahasa Belanda. Apabila diperhatikan secara saksama, hal ini mampu memperkuat daya tarik dari cerita yang memang berlatarbelakang di Negeri Kincir Angin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun