Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Waspadai "Social Media Addiction", Ketika Dunia Maya Telah Merajai Diri

25 Oktober 2023   12:13 Diperbarui: 25 Oktober 2023   21:01 1243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ketergantungan pada media sosial. (Kompas.id/Chy)

Dengan menonaktifkan notifikasi, secara otomatis pemberitahuan terkait direct message, reply, ataupun update terbaru lainnya, tidak akan bisa kamu ketahui, karena notifikasi yang menghiasi gawai telah lenyap dari peradaban layar. 

Oleh sebab itu, tidak mengherankan lagi apabila ada seseorang yang sedikit lambat merespon pesan yang kamu kirimkan di media sosial, bisa jadi dirinya telah menonaktifkan notifikasi. 

Namun tidak menutup dua kemungkinan pula, keterlambatan membalas pesan tersebut juga disebabkan karena yang bersangkutan log out pada akun media sosial miliknya atau bisa jadi kamu tidaklah penting baginya, eh.

Ketiga, pahami tujuanmu 

Ilustrasi pahami tujuan berselancar di media sosial | sumber: Shutterstock via  gramedia.com
Ilustrasi pahami tujuan berselancar di media sosial | sumber: Shutterstock via  gramedia.com

Sebagai salah satu penghuni dunia maya, pernahkah kamu berpikir apakah tujuan utamamu berselancar di dalam peradaban tersebut? Mencari informasi, me-refreshing-kan diri dari hiruk pikuk dunia nyata, atau malah hanya sekedar berkunjung tanpa tujuan? Hati-hati lho yang ga ada tujuan, entar nyasar, eh. 

Pada dasarnya, tidak ada yang salah dengan semua itu. Namun, dengan memiliki tujuan ketika berselancar di dunia maya akan membuatmu memiliki arah yang lebih jelas, agar tidak melebar kemana-mana. 

Soalnya, jari jemari suka gulir sana gulir sini deh, akhirnya malah ngepoin orang lain, ujung-ujungnya timbullah social comparison, kalau udah begini kan repot. 

Keempat, puasa media sosial 

Ilustrasi puasa media sosial | sumber: meramuda.com
Ilustrasi puasa media sosial | sumber: meramuda.com

Berpuasa di media sosial bukan berarti membuatmu berpaling darinya, di saat kamu sedang berpuasa, maka akan ada waktunya untuk berbuka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun