Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Waspadai "Love Scamming", Bahayanya Jatuh Hati pada Hal yang Tak Pasti

20 Agustus 2023   14:42 Diperbarui: 20 Agustus 2023   21:39 1348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi love scamming | Sumber: theverge.com via kompas.com

Kehidupan di dunia ini, seiring dengan berjalannya waktu mengalami perkembangan yang begitu pesat, termasuk di dalam bidang teknologi. Sehingga memberikan kemudahan bagi para penduduknya untuk berkomunikasi, misalnya.

Sebelum menyentuh kelahiran generasi Z ataupun generasi alpha, yang bisa di bilang merupakan generasi melek internet. Akses berkomunikasi tidaklah mudah dilakukan seperti sekarang.

Jauh sebelum generasi alpha dilahirkan, menjalin komunikasi hanya sekadar untuk berkenalan dengan orang yang baru, lebih dominan terjadi pada lingkungan sekolah, kampus, ataupun di sebuah komunitas. Dan ini terjadi pada dunia nyata.

Namun, berkat kemajuan teknologi seperti sekarang ini, berkenalan dengan orang yang baru bisa sangat mudah dilakukan dan ini bisa terjadi pada dunia maya.

Ketika kamu berselancar pada dunia maya, kamu bagaikan menembus ruang tanpa batas dan media sosial-lah yang menjadi jembatan penghubungnya.

Menggunakan media sosial bagi para generasi melek internet, bukanlah hal yang tabu untuk dilakukan.

Berkenalan melalui dunia maya | sumber: telanganatoday.com
Berkenalan melalui dunia maya | sumber: telanganatoday.com

Tidak jarang, dengan kemajuan teknologi seperti sekarang ini banyak dimanfaatkan oleh sebagian besar orang untuk mencari teman. Baik teman ngobrol untuk menambah relasi, ataupun teman hidup.

Kini, begitu banyak dating apps yang tersebar di dunia maya, aplikasi ini lebih dikhususkan untuk berkenalan secara virtual melalui fitur chat, ya, berkenalan secara online bukan offline.

Dengan berselancar pada aplikasi dating apps, kamu bisa bertegur sapa dengan seseorang yang belum kamu temui di dunia nyata, alias kamu tidak kenal (awalnya).

Bisa jadi kamu dan dirinya berasal dari kota yang berbeda, bahkan berasal dari negara yang berbeda. Hal ini dikarenakan, dunia maya begitu luas jangkauannya, bila dibandingkan dengan dunia nyata. Loh kok bisa? Ya, bisa-lah. 

Misalnya, untuk mengenal seseorang di dunia nyata, agar terjalin komunikasi pasti membutuhkan waktu.

Tidak mungkin-kan, ketika kamu bertemu dengan seseorang di jalan dan kamu langsung meminta nomor handphonenya untuk berkenalan, yang ada kamu bisa dimaki-maki karena "sok kenal sok deket".

Nah, berbeda dengan dunia maya, dimana sepersekian detik ketika kamu mencoba berkomunikasi dengan seseorang melalui fitur chat, kamu bisa saja mendapatkan respon secepat kilat. Seperti halnya pada dating apps dan aplikasi media sosial lainnya.

Berkenalan lewat dunia maya | sumber: beritasatu.com
Berkenalan lewat dunia maya | sumber: beritasatu.com

Bermodalkan identitas singkat yang tertera pada profil aplikasi dating apps, seperti halnya nama, foto dan hal kecil lainnya, kamu sendiri sudah bisa memutuskan untuk mencoba berkenalan dengan yang bersangkutan atau tidak.

Meskipun demikian, kamu harus tetap berhati-hati ketika menggunakan dating apps, di saat kamu telah memutuskan untuk berkenalan dengan orang yang belum pernah kamu temui di dunia nyata. Lakukanlah secara bijak. Lah kenapa?

Pertama, kamu sendiri belum tahu wujud asli dari yang bersangkutan. 

Kedua, kamu tidak mengenalnya di dunia nyata (beda cerita kalau kamu memang sudah mengenalnya terlebih dahulu). Apakah dirinya orang yang baik atau malah sebaliknya.

Sederhananya, ketika kamu mencari teman di dunia nyata, bukankah kamu akan melakukan tindakan "memilih" terlebih dahulu, agar tidak salah bergaul? Nah, begitu pula ketika kamu mencoba mencari teman lewat dunia maya, jangan lengah, jangan salah pilih.

Bisa dikatakan, akses kejahatan di dunia maya lebih mudah terjadi, karena ruang tanpa batas itu yang dimanfaatkan oleh sebagian besar orang untuk mencari "keuntungan", dengan "merugikan" objek sasarannya.

Apa itu love scamming | sumber: prpeak.com
Apa itu love scamming | sumber: prpeak.com

Salah satu fenomena yang sering terjadi pada dating apps adalah love scamming. Dengan meluncurkan jurus jitu gombalan maut untuk memangsa korbannya, agar terjebak pada cinta yang semu. Di saat itulah, para pelaku akan memanfaatkan posisi tersebut.

Dilansir dari kompas.com bahwa love scamming merupakan suatu tindakan penipuan berkedok asmara. Biasanya pelaku memakai trik kepercayaan yang melibatkan perasaan korban, kemudian memanfaatkan niat baik itu untuk melakukan penipuan. Nah, ngeri-kan.

Ketika objek sasarannya sudah masuk dalam perangkap tipu muslihatnya dengan embel-embel cinta, disaat itulah, para pelaku melancarkan jurusnya untuk menipu objek sasarannya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Tidak ada yang salah apabila kamu ingin berkenalan dengan seseorang melalui dating apps, namun kamu sendiri harus pintar dalam mem-filter. Bahkan, melalui dating apps ada sebagian besar orang yang akhirnya bersanding ke pelaminan. 

Tidak semua orang yang ikut join pada dating apps merupakan orang yang jahat. Bahkan, ada yang murni berniat memang untuk mencari teman hidup.

Namun, karena ulah dari sebagian kecil kaum, jadilah fenomena love scamming pada dunia maya cukup menakutkan. Maka dari itu, tidak ada salahnya apabila kamu lebih berhati-hati dalam melangkah. Bukankah begitu?

1. Jangan mencantumkan identitas sedetail mungkin

Jangan mencantumkan/mempublikasikan identitas sedetail mungkin pada media sosial | sumber: digstraksi.com
Jangan mencantumkan/mempublikasikan identitas sedetail mungkin pada media sosial | sumber: digstraksi.com

Poin pertama ini harus benar-benar kamu pahami, jangan sampai karena kecerobohan dirimu sendiri malah akhirnya merugikanmu.

Di dunia maya tidak semuanya harus kamu cantumkan pada dinding profilmu. Identitasmu tidaklah harus sedetail mungkin, kamu harus tahu mana yang boleh kamu publikasikan dan mana yang tidak boleh.

Seperti halnya foto KTP, passport, nomor rekening, nomor telepon, alamat rumah, tanggal lahir dan data resmi lainnya. Karena ini semua sudah bersifat pribadi.

Ingat ya, kamu bukan lagi mendaftarkan dirimu pada sebuah intansi, di mana data dirimu sudah bisa dipastikan keamanannya. Dan tidak akan dipergunakan oleh oknum yang tak bertanggung jawab.

2. Hati-hati dalam meng-upload

Hati-hati dalam meng-upload sesuatu di dunia maya | sumber: hops.id
Hati-hati dalam meng-upload sesuatu di dunia maya | sumber: hops.id

Nah, poin kedua ini tidak kalah pentingnya. Ketika kamu meng-upload, ataupun mengirimkan sesuatu, baik pada beranda media sosial ataupun fitur chat sekalipun pada dating apps.

Ingat, disaat itulah dan di detik itulah, apapun yang kamu upload di dunia maya itu bisa dikatakan milik semua para penghuninya.

Apakah kamu bisa meng-handle jari jemari para penghuni dunia maya untuk tidak men-download, ataupun men-screenshot sesuatu yang telah di upload itu? Tentu saja tidak, ya tidak akan bisa.

Dunia maya itu luas, seperti halnya ketika kamu berselancar pada fitur pencarian di media sosial. Tidak jarang, dengan mudahnya kamu menemukan berbagai macam postingan yang berbeda dari setiap negara.

Maka dari itu, pikirkan terlebih dahulu sebelum kamu meng-upload sesuatu hal. Apakah ini aman. Apakah ini akan memberikan banyak manfaat atau malah sebaliknya.

3. Dunia maya itu berbeda dengan dunia nyata

Dunia maya dan dunia nyata itu berbeda | sumber: merdeka.com
Dunia maya dan dunia nyata itu berbeda | sumber: merdeka.com

Poin ketiga yang mesti kamu pahami adalah, kenyataan bahwa dunia maya bukanlah dunia nyata. Keduanya tidaklah sama.

Hal ini dimaksudkan agar kamu memiliki batasan tersendiri ketika berada disana. Seperti yang telah dijelaskan pada poin pertama dan poin kedua. Agar kamu tidak salah dalam mengambil tindakan.

Setelah kamu memahami ketiga poin diatas, terkait batasan-batasan di dalam dunia maya. Selanjutnya, kamu harus menerapkan langkah-langkah berikut, agar tidak mudah terjebak oleh oknum-oknum yang ingin melakukan penipuan berkedok cinta, ya, si-love scammer.

Pertama, jangan mudah percaya

Jangan mudah percaya | sumber: totallyme.co.za
Jangan mudah percaya | sumber: totallyme.co.za

Saat kamu mencoba berkenalan dengan seseorang lewat dunia maya, kamu jangan langsung percaya, kalau seseorang berinsial A tersebut memang memiliki tampang seperti pada fotonya. Bisa jadi, foto tersebut hasil curian mengambil foto orang lain.

Ditambah lagi dengan berbagai macam identitas yang menunjukkan seolah-olah dirinya adalah orang yang sukses, bagaikan sultan dari negeri dogeng. 

Terlebih lagi bila keterangan pada profilnya sedikit rancu, bahkan tidak masuk akal sama sekali. Kamu mesti hati-hati. Waspada-lah, waspada-lah.

Kedua, cari tahu layaknya mata-mata

Cari tahu layaknya mata-mata | sumber: infokomputer.grid.id
Cari tahu layaknya mata-mata | sumber: infokomputer.grid.id

Ketika kamu memutuskan untuk lanjut berkenalan dan telah yakin bahwa yang bersangkutan tidak menunjukkan gelagat mencurigakan. 

Kamu sendiri mulai bisa menjadi spy (dibaca: mata-mata), agar kamu tidak terlalu lama membuang waktu secara percuma.

Misalnya, apabila yang bersangkutan mencantumkan nama lengkap, serta identitas dirinya yang pernah menjadi alumni di suatu perguruan tinggi tersohor, terlebih lagi title yang sulit dipahami alias rancu, kamu seharusnya mulai mencari kebenaran semua itu secara mandiri.

Caranya simple sekali apabila kasusnya demikian. Tinggal kamu tanyakan saja dengan yang bersangkutan, dirinya di perguruan tinggi tersebut berasal dari jurusan mana, alumni tahun berapa dan angkatan tahun berapa.

Dan setelah mendapatkan informasi tersebut, kamu tinggal mengecek namanya pada website lembaga pendidikan. Dengan memasukan nama lengkap, nama perguruan tinggi, serta jurusan. Secara otomatis, semua data akan ditampilkan.

Tinggal kamu samakan saja informasi yang diberikan oleh lawan komunikasimu pada dating apps tersebut, dengan informasi yang kamu dapatkan pada website lembaga pendidikan.

Apakah informasi tersebut benar atau malah sebaliknya. Atau jangan-jangan nama yang dicaripun tidak muncul sama sekali pada website.

Kenapa harus di mata-matain, sih? Lah, kamu mau pakai cara apalagi, sementara kalian berdua tidak kenal sama sekali.

Karena, tidak mungkin kamu menelan mentah-mentah semua informasi yang diberikan oleh lawan komunikasimu. Kamu bukan temannya di dunia nyata, kalian belum berjumpa. Nah itu poinnya, agar kamu lebih waspada.

Ketiga, lakukan tindakan

Lakukan tindakan | sumber: datingscopes.com
Lakukan tindakan | sumber: datingscopes.com

Poin ketiga ini saling berkesinambungan dengan poin kedua. Apabila kamu telah menemukan bukti yang bisa dikatakan akurat, seperti halnya identitas lawan komunikasimu tidak bisa dibuktikan kebenarannya, maka kamu harus segera mengambil tindakan.

Ada baiknya jangan dilanjutkan lagi, tinggalkanlah, sudahilah, sebelum semuanya terlambat. Apabila sudah tampak satu kebohongan, maka akan timbul kebohongan-kebohongan yang lain. Jangan dalih karena kamu sudah punya benih-benih cinta.

Apalagi lawan komunikasimu di dunia maya sudah berani memintamu untuk mengirimkan sejumlah uang, atau memintamu untuk membayarkan terlebih dahulu barang yang telah dipesannya pada suatu marketplace, dengan dalih credit card/debit card yang dimilikinya dalam posisi maintenance. 

Nah, ini patut dicurigai, karena sudah termasuk ke dalam tanda-tanda love scammer. Terlebih lagi bila dirinya meminta bantuan tersebut dengan menggunakan jurus rayuan maut, agar kamu terbuai pada tipu daya yang sedang dilancarkannya.

Ya, orang yang tidak ingin berniat jahat, tidak akan dengan mudahnya meminta sesuatu hal pada orang lain. Kecuali, orang tersebut memang sudah memiliki maksud yang terselubung, untuk memanfaatkan objek sasarannya, seperti halnya love scammer.

Berkenalan lewat dunia maya | sumber: timesofindia.com
Berkenalan lewat dunia maya | sumber: timesofindia.com

Perlu diingat, kalian belum pernah bertemu, itu hanya sekadar komunikasi melalui dunia maya. 

Bagaimana mungkin seseorang dengan mudah dan gampangnya menyatakan suatu perasaan, apalagi soal cinta, padahal keduanya belum pernah berjumpa? Rada aneh-kan. 

Kecuali, kalian merupakan teman lama, atau sudah saling mengenal sebelumnya. Kalau konsepnya seperti ini, masih masuk di akal, dong.

Maka dari itu, bentengilah dirimu ketika berselancar di dunia maya. Tidak masalah bila kamu lebih was-was, agar kamu bisa mengendalikan dirimu. 

Cinta boleh, tapi bodoh jangan. Logika serta pikiran realistis seharusnya tetap kamu gunakan, agar tidak terjebak pada rayuan gombal semata.

Well, jadilah pengguna yang bijak ketika berselancar pada dunia maya. Happy weekend, guys...

Thanks for reading 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun