Kamu sendiri mulai bisa menjadi spy (dibaca: mata-mata), agar kamu tidak terlalu lama membuang waktu secara percuma.
Misalnya, apabila yang bersangkutan mencantumkan nama lengkap, serta identitas dirinya yang pernah menjadi alumni di suatu perguruan tinggi tersohor, terlebih lagi title yang sulit dipahami alias rancu, kamu seharusnya mulai mencari kebenaran semua itu secara mandiri.
Caranya simple sekali apabila kasusnya demikian. Tinggal kamu tanyakan saja dengan yang bersangkutan, dirinya di perguruan tinggi tersebut berasal dari jurusan mana, alumni tahun berapa dan angkatan tahun berapa.
Dan setelah mendapatkan informasi tersebut, kamu tinggal mengecek namanya pada website lembaga pendidikan. Dengan memasukan nama lengkap, nama perguruan tinggi, serta jurusan. Secara otomatis, semua data akan ditampilkan.
Tinggal kamu samakan saja informasi yang diberikan oleh lawan komunikasimu pada dating apps tersebut, dengan informasi yang kamu dapatkan pada website lembaga pendidikan.
Apakah informasi tersebut benar atau malah sebaliknya. Atau jangan-jangan nama yang dicaripun tidak muncul sama sekali pada website.
Kenapa harus di mata-matain, sih? Lah, kamu mau pakai cara apalagi, sementara kalian berdua tidak kenal sama sekali.
Karena, tidak mungkin kamu menelan mentah-mentah semua informasi yang diberikan oleh lawan komunikasimu. Kamu bukan temannya di dunia nyata, kalian belum berjumpa. Nah itu poinnya, agar kamu lebih waspada.
Ketiga, lakukan tindakan
Poin ketiga ini saling berkesinambungan dengan poin kedua. Apabila kamu telah menemukan bukti yang bisa dikatakan akurat, seperti halnya identitas lawan komunikasimu tidak bisa dibuktikan kebenarannya, maka kamu harus segera mengambil tindakan.