Pikiran demikian juga sempat (dulu) menghampiri otakmu, ketika kamu berhasil diterima oleh universitas ternama tersebut dan menganggapnya hanya sebagai keberuntungan tanpa sengaja.Â
Dari ilustrasi di atas, sudah terlihat scara jelas bahwa kamu telah menggenggam imposter syndrome, keraguan pada kemampuan diri telah kamu ciptakan dan keberhasilan yang kamu dapatkan malah dipertanyakan oleh dirimu sendiri.
Maka dari itu, cobalah bersikap lebih tenang dalam menjalani hidup, agar apa yang terjadi bisa dinetralisir dengan baik, seperti halnya kehadiran imposter syndrome ini.Â
Berikut beberapa solusi yang bisa kamu lakukan agar tidak terjebak dalam lingkaran imposter syndrome.Â
Pertama, hindari terlalu banyak pikiran negatif. Ini merupakan kunci pertama dan paling utama yang harus bisa kamu tanamkan di dalam diri terkait pikiran yang bersarang di dalam otakmu.
Pikiran yang hadir bisa berkaitan dengan niat, di saat kamu memfokuskan pikiranmu pada hal-hal yang cenderung negatif, secara tidak langsung, kamu telah menciptakan sebuah perandaian yang berujung pada kecemasan.Â
Seperti halnya yang telah dijelaskan di atas, di mana kamu merasa tidak yakin dengan kemampuan serta prestasi yang kamu dapatkan, sehingga kamu menyimpulkan bahwa hal tersebut hanyalah kebetulan semata, alias ketidaksengajaan yang menghampiri dirimu.Â
Itulah sebabnya, kamu harus menjauhkan diri dari pikiran yang cenderung negatif, pikiran negatif yang telah merajai diri tanpa sebuah solusi dapat menciptakan kegelisahan tak beralasan di dalam hidup.
Kedua, nikmatilah perjalanan hidupmu dengan baik tanpa menciptakan beban dadakan. Poin kedua ini berkaitan erat dengan rasa syukur yang telah kamu tanamkan di dalam diri.
Ketika kamu selalu menikmati hidup yang kamu jalani, niscaya kamu sendiri tidak akan memberikan persepsi yang "tidak-tidak" (cenderung negatif) terhadap dirimu.