Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Waspadai "Bucin" di Masa Remaja, Berikut 3 Cara Mengantisipasinya

29 Agustus 2021   14:40 Diperbarui: 31 Agustus 2021   21:17 1239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bucin, merupakan akronim dari kata "budak cinta" dan berkaitan dengan sikap seseorang yang rela melakukan apapun demi orang yang dicintainya. Baikkah perilaku tersebut dibiarkan terus menerus? Terlebih lagi bila ini terjadi di fase remaja...

Masa remaja adalah masa-masa yang begitu indah. Itulah sekilas kalimat yang sering wara-wiri menghiasi indra pendengaran ini. 

Di masa remaja, ketika para insan manusia telah memasuki masa pubertas, tidak jarang, benih-benih cinta mulai menghampiri. Baik untuk kaum laki-laki ataupun kaum perempuan. 

Perasaan suka hingga akhirnya jatuh cinta juga sering menyapa hati, dan itu sangat wajar bila terjadi di dunia percintaan remaja. 

Tidak jarang, ketika seorang remaja sedang jatuh cinta kepada lawan jenisnya, berbagai macam cara akan dilakukan untuk menunjukkan sebuah pembuktiaan, bahwa dirinya sangat mencintai objek sasarannya tersebut. 

Salah satu trik yang pada umumnya dipraktikkan adalah dengan melakukan pengombalan. Rayuan maut yang mampu menembus hati objek sasarannya. 

Namun ternyata, tidak semua insan di muka bumi ini yang ketika sedang jatuh cinta mampu menahan dirinya dengan sebaik mungkin, karena telah melakukan berbagai macam cara untuk membuktikan cintanya.

Bahkan, predikat penggila cinta hingga akhirnya menjadi seorang bucin pun akan tersemat di dalam dirinya. 

Ilustrasi bucin | sumber: mojok.co
Ilustrasi bucin | sumber: mojok.co

Bucin merupakan akronim dari kata "budak cinta", kata ini bisa menjurus pada seorang laki-laki ataupun seorang perempuan yang sudah tergila-gila akan cinta yang dirasakannya. 

Kata bucin pun mulai meledak pada akhir 2019 lalu. Google telah mencatat bahwa kata bucin merupakan salah satu kata yang paling banyak dicari nomor empat di sepanjang tahun 2019.

Dilansir dari sehatq.com dan menurut teori psikologi Sigmund Freud, bucin artinya seseorang yang sedang mengidealisasi orang lain secara sadar maupun tidak.

Idealisasi ditandai dengan seseorang yang mencintai orang lain dengan segenap jiwa dan raganya.

Seperti halnya ilustrasi yang terjadi di antara remaja laki-laki dan remaja perempuan ini (Devano dan Jesika).

Ilustrasi bucin | sumber: inikpop.com
Ilustrasi bucin | sumber: inikpop.com

Devano dan Jesika dipertemukan dalam satu sekolah yang sama, pada saat ini, keduanya telah berada di tingkat pendidikan menengah atas. 

Benih-benih cinta yang dirasakan oleh Devano terhadap Jesika sudah muncul di dalam diri laki-laki pemilik rambut lurus ini sejak mengikuti masa orientasi siswa baru. 

Berbagai macam cara tentunya telah dilakukan oleh Devano, agar mampu menaklukan hati Jesika serta membuka pintu hati untuk dirinya.

"Jes, kamu ternyata selama ini adalah seorang pencuri ya," ucap Devano di waktu istirahat setelah jam olahraga selesai.

"Eh sembarangan kamu Vano, mana ada aku mencuri, di dalam kamus hidupku, kata mencuri tidak akan pernah diciptakan," protes Jesika dengan tatapan yang begitu tajam ke arah Devano.

Mendengar ucapan Jesika, Devano hanya bisa tertawa dan tersenyum ke arah gadis kecil pemilik lesung pipi ini.

"Lho memang benar kok Jes, kamu itu adalah seorang pencuri kelas kakap, karena telah berhasil mencuri hatiku, eaaa..." ucap Devano dengan jurus gombalan maut miliknya.

Diikuti dengan rentetan gigi yang tersusun rapi menghiasi senyumnya ke arah Jesika.

Mendengar ucapan Devano, mata Jesika hanya bisa terbelalak dan spontanitas memukul Devano dengan buku absen yang sedari tadi berada di genggaman tangan kanannya, "Ihh... Vano apaan sih...."

Devano pun semakin tertawa melihat tingkah laku Jesika yang menurutnya sangat menggemaskan. 

Tidak hanya melakukan gombalan maut saja, Devano hadir bagaikan body guard untuk Jesika, karena dirinya siap sedia pergi menjemput dan mengantar Jesika ke sekolah dengan selamat. 

Baginya, Jesika lah cinta yang akan membersamai dirinya di masa depan. Ketika Jesika membutuhkan bantuan, Devano akan melakukan semuanya. 

Bahkan, kedekatan keduanya yang bagaikan perangko sudah terdengar di penjuru sekolah. Sudah terlihat secara jelas bahwa Devano benar-benar telah masuk ke dalam lingkup perbudakan cinta, alias bucin banget sih.

Ada berbagai macam faktor yang membuat seseorang sangat bucin terhadap seseorang yang dicintainya. 

Kemungkinan yang lebih dominan bisa disebabkan karena itu merupakan bagian dari cinta pertamanya, dan dirinya, terlalu berlebih dalam merespon setiap keadaan cinta yang dialaminya. Cinta monyet lah istilahnya. 

Ibaratnya, pertama kali merasakan benih-benih cinta, dan pertama kali merasakan jatuh cinta. Bagaikan bunga-bunga indah yang berada di taman bunga tulip yang bermekaran tanpa henti. 

Maka dari itu, pentingnya mengantisipasi diri di saat cinta yang hadir begitu membludakan jiwa hingga akhirnya kebucinan menguasai diri, seperti: 

Ilustrasi bucin | sumber: soompi.com 
Ilustrasi bucin | sumber: soompi.com 

Pertama, perhatikan prioritas

Merasakan jatuh cinta itu sangat wajar bila terjadi. Setiap insan di muka bumi ini tentunya akan merasakan yang namanya cinta, mencintai dan dicintai, dua kata yang saling berkaitan satu sama lain.

Seperti yang telah dialami oleh Devano pada ilustrasi di atas. Akan tetapi, melihat kasus yang dirasakan oleh Devano kepada Jesika, bisa dikatakan tindakannya sangat berlebihan. 

Pada dasarnya, Devano harus mampu memperhatikan prioritas yang sedang dijalaninya, jangan hanya karena cinta, dirinya sampai lupa dengan kewajiban yang dimilikinya sebagai seorang siswa. 

Pendidikan itu sangat penting, dan cinta juga penting karena menyangkut sebuah perasaan. Meskipun demikian, perasaan cinta bisa disesuaikan.

Kamu sendiri harus menyadari dan memahami, mana yang lebih penting demi kebaikan masa depanmu, dan mana yang harus lebih dominan kamu utamakan demi masa depanmu. 

Tidak bisa dipungkiri lagi, apa yang kamu alami tidak serta merta hanya karena cinta, karena kamu akan memiliki kewajiban yang lebih besar ketika kamu memahami tentang makna cinta yang sesungguhnya. 

Kedua, cinta boleh tapi jangan berlebihan

Ketika kamu merasakan jatuh cinta, kamu sendiri harus mampu mengendalikan keegoisan dirimu mengenai cinta yang dirasakan tersebut. 

Perjalanan di dunia ini, urusan di dunia ini, tidak selalu berkaitan dengan cinta. Kamu sendiri yang menjalani kehidupan ini harus mampu membagi ruang dan waktu dimana kamu sedang berpijak.

Seperti yang dirasakan oleh Devano pada ilustrasi di atas, pada saat Devano masuk ke dalam lingkup kebucinan, secara spontanitas, dirinya akan terjun bebas ke dalam sebuah pikiran yang berkaitan dengan "cinta", tanpa pernah memikirkan efek dari cinta tersebut.

Dirinya selalu beranggapan, bahwa cinta yang dirasakannya terhadap Jesika selalu indah. 

Namun faktanya, bisa jadi, cinta yang ditimbulkan oleh Devano akan berubah menjadi benci seiring dengan berjalannya waktu. 

Itulah sebabnya, sangat penting memahami makna cinta yang sesungguhnya, karena cinta tidak hanya sebatas pada kata "I love you" semata. 

Ketiga, jagalah hatimu dan perasaanmu dengan sebaik mungkin 

Poin ketiga ini sangat penting tertanam di dalam diri. Manusia yang menjalani kehidupannya di muka bumi ini tidak akan pernah ada yang tau tentang apapun yang akan terjadi pada dirinya.

Baik satu detik ataupun satu menit kedepan. Terlebih lagi dengan urusan cinta yang akan membersamai dirinya di masa depan.

Seperti yang dialami oleh Devano kepada Jesika, laki-laki pemilik rambut lurus ini sangat yakin bahwa Jesika akan membersamai dirinya di masa depan (ini hanya menurutnya).

Pada dasarnya, keyakinan Devano tidak bisa menjadi dasar yang kuat, apakah Jesika merupakan pendamping hidupnya di masa depan, atau malah Jesika yang berada di lingkaran hidupnya sekarang akan menjadi salah satu orang yang melukai hatinya karena cinta.

Itulah sebabnya, ketika kamu jatuh cinta di saat yang belum tepat, seperti yang dirasakan oleh Devano, kamu sendiri harus bisa memahami makna cinta yang kamu rasakan. 

Sederhananya, pada saat ini, Devano masih berada di tangga sekolah, dirinya belum bisa menaiki tangga selanjutnya karena harus menyelesaikan pendidikannya terlebih dahulu.

Prioritas utamanya saat ini adalah belajar. Sedangkan cinta yang dirasakannya hanya sebagai pelengkap, tidak harus wajib hadir di dalam dirinya. 

Kenapa persepsi demikian bisa terjadi? Karena pada masa sekolah, Devano belum mampu mewujudkan sebuah cinta secara nyata. Karena cinta yang nyata hanya bisa dibuktikan melalui sebuah pernikahan. 

Apabila Devano ingin melangkahkan kaki ke jenjang yang lebih serius, dirinya harus mampu memenuhi kewajibannya sebagai kepala keluarga (nantinya), dan untuk saat ini, tentu saja Devano belumlah mampu. 

Nah, ketidakmampuannya pada saat ini seharusnya bisa menyandarkan Devano untuk bisa menjaga perasaannya dengan sebaik mungkin, dan lebih memprioritaskan kewajiban daripada keinginannya semata.

Catatan: 

Apabila ada kesamaan nama pada ilustrasi di atas, itu hanyalah kebetulan semata. Ilustrasi di atas hanya digunakan untuk memfokuskan pada satu kasus saja.

Thanks for reading

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun