Terkadang, penilaian terhadap good personality bisa menciptakan sebuah ikatan cinta yang lebih mendalam, bahwa cinta yang tulus hadir bukan hanya sekedar paras.Â
Namun, coba kamu perhatikan rangkaian kata di bawah ini...
Coba bayangkan saja, ketika kamu berhadapan dengan seseorang yang terlihat sangat tampan, menawan, cantik dan indah dipandang memang akan sangat menyenangkan, bukan? Hati akan berdebar dibuatnya.Â
Dan tidak bisa dipungkiri lagi, perasaan suka akan hadir melalui pandangan tersebut, "gue suka dengan senyumnya, gue suka dengan matanya..."Â
Sederhananya, rasa suka yang dihadirkan hanya sekedar pada penilaian fisik semata, dan pada dasarnya perasaan "suka" bisa disampaikan kepada siapa saja.
Misalnya, ketika kamu mengidolakan aktris ataupun aktor papan atas, ucapan yang paling dominan kamu ucapkan adalah "gue suka banget dengan aktris yang main di drama itu, respect banget gue waktu lihat aktingnya..."Â
Sudah terbukti secara jelas bahwa sesuatu yang kamu ucapkan hanya sebatas pada rasa "suka", dan kata ini, sangat lumrah kamu ucapkan kemana-mana.
Sedangkan perkataan "cinta", tidak akan mudah kamu sampaikan, penempatan kata ini lebih dominan ditujukan kepada seseorang yang spesial, ataupun istimewa di dalam hidup.Â
Selain itu, perasaan suka hanya bisa bertahan dalam waktu yang sebentar. Seperti yang telah dijelaskan pada permisalan di atas, ketika itu kamu menyukai seorang aktris karena visualnya dalam berakting.Â
Namun apa jadinya, ketika kamu mendengar problem yang menghiasi aktris tersebut di dunia pertelevisian, apakah kamu akan tetap menyukainya? Atau malah semakin tidak respect karena pemberitaan yang menghiasinya?Â