Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

"First Love", Bagian dari Kisah Cinta yang Takkan Terlupakan

26 Juni 2021   06:32 Diperbarui: 27 Juni 2021   11:58 3107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi first love (sumber: theharvestnews.org)

Banyak pengalaman hidup yang telah dijalaninya, banyak cerita hidup yang telah dilewatinya. Terlebih lagi bila yang bersangkutan sefrekuensi dengan kita.

Ditambah lagi dengan wawasan luas yang dimilikinya, feedback dalam bercerita akan hadir dengan sendirinya. Lengkap sekali bukan, semakin nyaman ngobrol-ngobrol dengannya. 

Coba deh rasakan sendiri, apa sih yang membuat kita merasa nyaman ketika bersama dengan orang yang dicintai? Alasan yang hadir akan sangat berbeda-beda bukan, semuanya bersifat relatif. 

Ilustrasi first love (sumber: timesofindia.indiatimes.com)
Ilustrasi first love (sumber: timesofindia.indiatimes.com)

Ketiga, first love bagian dari love at first sight. Tidak menutup kemungkinan, bila kehadiran first love bisa terjadi melalui sebuah pandangan. Ibaratnya, dari mata turun ke hati. Eaaa...

Sebagai pemerannya, kita sendiri akan memberikan penilaian terhadap perasaan yang hadir di masa first love menyapa. 

Bisa dikatakan, first love bisa menimbulkan cerita cinta yang berbeda dengan tujuan yang berbeda pula di masanya. 

Ada yang merasakan first love disaat dirinya belum memiliki tujuan atas perasaan cinta yang dimilikinya, alias hanya sekedar suka.

Ada pula yang merasakan first love di saat dirinya telah sangat yakin untuk segera menghalalkan cinta pertamanya tersebut. Seperti alur cerita yang terjadi pada paragraf kedelapan dan kesembilan.

Begitulah jalan cerita dari sebuah first love. Kisah yang terjadi akan memberikan tempat tersendiri di hati yang menyinggahinya. Bukankah begitu? 

Thanks for reading

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun