Bila sudah seperti ini, solusi terbaiknya adalah dengan permintaan maaf. Kenapa bisa demikian? Bila hanya sekedar memaafkan tanpa ada unsur keikhlas di dalamnya itu sama saja dengan ucapan kosong belaka, bukankah begitu?Â
Ibaratnya, apa yang dirasakan oleh hati tidak sama dengan apa yang diucapkan oleh mulut, alias tidak saling berkesinambungan.Â
Untuk menenangkan suatu keadaan, tidak jarang kedua belah pihak harus meruntuhkan ego masing-masing, agar terciptanya perdamaian.
Thanks for reading
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H