Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Para Pelaku "Narcissistic Personality Disorder" Selalu Berharap Banjir Pujian

17 Maret 2021   17:41 Diperbarui: 18 Maret 2021   03:00 1968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Narcissistic Personality Disorder (NPD) (sumber: shutterstock via lifestyle.kompas.com)

Namun tidak dengan para pelaku Narcissistic Personality Disorder. Dirinya akan selalu merasa paling sempurna, semua yang ada di dalam dirinya tidak ada kekurangan sedikit pun, terlebih lagi terhadap pandangan orang lain kepada dirinya. 

Mulai dari merasa bila dirinya berbeda dari orang lain, paling hebat, paling spesial dan paling-paling waw bila dibandingkan dengan orang lain. Tidak ada yang mampu menandingi dirinya. 

Keempat, percaya diri secara berlebihan
Memiliki rasa percaya diri yang tinggi memang sangat baik. Sadar atau tidak, semakin kalian percaya diri, semakin kalian merasa hidup yang kalian jalani terasa begitu menyenangkan.

Akan tetapi, sikap seperti ini bisa menjadi boomerang bagi diri bila tidak terkendalikan lagi. Coba bayangkan saja, saking percaya dirinya, para pelaku narsistik yang sangat terobsesi dengan pujian ini akan menampilkan kepercayaan diri secara berlebihan di media sosial, misalnya. 

Dengan mengeluarkan jurus andalan dalam menciptakan caption yang sulit diterima akal sehat saking percaya dirinya seperti, "Ya ampun, kuku gue cantik banget habis rutinitas manicure dan pedicure, mengkilap banget kan, kalian semua pasti pengen kayak gini kan teman-teman hihi" (diikuti dengan foto kukunya yang terlihat cantik jelita untuk memperkuat kepercayaan dirinya).

Memang tidak ada yang salah dengan caption atau pun status di media sosial miliknya. Itu merupakan haknya.

Namun bila diperhatikan secara kasat mata, dengan memposting kuku di media sosial tidak lain dan tidak bukan, dirinya tentu sangat berharap mendapatkan sebuah pujian dari teman dunia mayanya, "Eh kukunya cantik banget", misalnya. Alhasil, sukseslah trik yang diluncurkannya. Bukan begitu?

Kelima, sulit menerima sebuah kritikan
Kritik menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) merupakan kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya.

Kritikan tidak selalu berkaitan dengan hal yang berbau negatif. Ada pula kritikan yang selalu membangun untuk menjadi lebih baik lagi ke depannya. 

Ada baiknya, sebelum melakukan protes keras terhadap suatu kritikan, ada baiknya, dengarkanlah secara seksama dan secara baik-baik terlebih dahulu, jangan terlalu mementingkan ego dan menganggap dirimu selalu benar. 

Akan tetapi, bagi para pelaku Narcissistic Personality Disorder dirinya tidak akan mudah menerima kritikan, karena selalu mengklaim bahwa apa yang dilakukannya selalu benar dan benar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun