Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Para Pelaku "Narcissistic Personality Disorder" Selalu Berharap Banjir Pujian

17 Maret 2021   17:41 Diperbarui: 18 Maret 2021   03:00 1968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Narcissistic Personality Disorder (NPD) (sumber: shutterstock via lifestyle.kompas.com)

Ilustrasi Narcissistic Personality Disorder (NPD) (sumber: psydigest.com)
Ilustrasi Narcissistic Personality Disorder (NPD) (sumber: psydigest.com)

Pertama, haus akan pujian
Hal pertama yang paling dirasakan oleh para pelaku Narcissistic Personality Disorder adalah haus akan pujian. 

Mendapatkan pujian itu sangat wajar, tidak jarang, karena suatu pujian seseorang mampu bersikap lebih positif dan memiliki semangat yang lebih tinggi. 

Namun tidak bagi para pelaku Narcissistic Personality Disorder, dirinya selalu merasa tidak puas bila belum mendapatkan pujian, perasaanya tidak akan baik-baik saja bila pujian tersebut belum sampai ke telinganya, karena dirinya selalu merasa sempurna terhadap apa yang dilakukannya. 

Kedua, bersikap sombong
Tidak salah menonjolkan diri dengan prestasi yang dimiliki, hal tersebut sangat wajar bila terjadi. Merasa sangat bangga dengan diri sendiri terhadap prestasi yang diperoleh memang mampu memberikan semangat.

Salah satu contoh sederhananya, setiap orang tentu akan sangat bangga dengan dirinya ketika mendapatkan predikat "cumlaude" ketika lulus dari bangku perkuliahan. 

Akan tetapi, semua itu tidaklah baik bila dilakukan secara berlebihan. Seperti halnya seseorang yang berperilaku Narcissistic Personality Disorder, di mana dirinya cenderung akan bersikap sombong. 

Dirinya selalu membanggakan apa yang dimilikinya, tidak jarang, para pelaku ini tidak segan-segan mengumbar prestasi yang dimilikinya secara publik dan selalu merasa bahwa prestasinya sangatlah hebat bila dibandingkan dengan orang lain.  

Ingat, di atas langit masih ada langit. 

Ketiga, merasa paling sempurna
Tidak ada yang sempurna di dunia ini, sebuah fakta nyata telah tergambar melalui kalimat singkat ini. 

Mau mengklaim diri sebagai manusia sempurna merupakan sebuah imajinasi yang sudah terlampau tinggi, kenapa demikian? Kalian bisa menafsirkannya sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun