Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Stop "Body Shaming", Tanamkanlah Prinsip Hidup Ini Agar Tidak Berperilaku Demikian

2 Februari 2021   18:47 Diperbarui: 3 Februari 2021   16:53 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkadang, para pelakunya hanya menganggap bahwa apa yang dikatakannya hanya sekedar pencair suasana agar tidak tegang, alias hanya becandaan.

Seperti halnya kalimat yang diutarakan oleh Nisa pada ilustrasi di atas, " eh btw, loh kok gendutan banget sih Nel, wah subur nih ye udah kerja hihihi" dan "oh iya, loh kok mulai jerawatan ya Nel, wah udah mengenal cinta nih ye haha". Duh perkataanya.

Rasanya sungguh tidaklah masuk di akal. Bila hanya sekedar bercanda tidak seperti itu juga caranya, masih banyak perkataan lain yang bisa menghasilkan gelak tawa, selain membahas penampilan fisik seseorang.

Para objek yang menjadi sasaran body shaming tentunya akan memperoleh beberapa dampak terhadap dirinya sendiri, seperti menimbulkan gangguan mental hingga depresi, serta semakin hilangnya rasa kepercayaan diri.

Pelaku body shaming terkadang tidak memikirkan dampak dari perkataannya, sedangkan objek yang menjadi sasarannya bisa memikirkan perkataan tersebut secara berlebihan.

Otaknya akan terus menerus bekerja dan berpikir tanpa henti, kenapa dirinya bisa mendapatkan vonis sedemikian buruknya tentang fisik yang dimilikinya.

Sumber : pelayananpublik.id - Ilustrasi Body Shaming
Sumber : pelayananpublik.id - Ilustrasi Body Shaming

Agar tidak menjadi salah satu dari sekian banyak para pelaku body shaming, ada baiknya tanamkanlah di dalam diri untuk memiliki prinsip hidup sebagai berikut:

Pertama, jagalah perkataan dengan baik

Hal pertama yang harus kita lakukan adalah menanamkan di dalam diri untuk terus menjadi pribadi yang baik. Jangan suka mengeluarkan perkataan yang tidak baik bagi orang lain. Ingatlah "mulutmu adalah harimaumu".

Lebih baik diam daripada harus mengeluarkan kata-kata bagaikan duri yang tajam dan menusuk perasaan orang lain. Kita tidak akan tahu dampak yang akan dirasakan oleh seseorang yang memperoleh perkataan kejam tersebut (body shaming).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun