Singkat cerita, tanpa direncanakan sebelumnya, mereka berdua dipertemukan di sebuah mall. Nisa yang sedari awal sedang melihat buku, tanpa sengaja melihat sosok yang dikenalnya sewaktu masih berada di bangku perkuliahan.
Tanpa berpikir panjang, Nisa langsung menyapanya. "Hai Inella, masih ingatkah denganku", sambil tersenyum manis ke arah Inella
"Wah ingat dong. Hai Nisa, long time no see", sapa Inella diikuti dengan senyumannya.
"Nggak nyangka ya kita bisa bertemu disini, udah 3 tahun rasanya nggak pernah ketemu ya. Eh btw, loh kok gendutan banget sih Nel, wah subur nih ye udah kerja hihihi".
Mendengar ucapan Nisa, Inella hanya terdiam dan mulai mengeluarkan senyum kecutnya. Belum selesai, Nisa melanjutkan perkataannya lagi dengan nada yang teramat sangat santai.
"Oh iya, loh kok mulai jerawatan ya Nel, wah udah mulai mengenal cinta nih ye haha, jangan lupa ngundang aku ya kalau mau nikah nanti".
"Eh iya Nel, loh pakai apa sih bisa jerawatan gitu, coba deh pakai produk skincare dari ABCDE, muka aku bagus banget pakai produk itu", ucapnya lagi.
Kali ini Inella tidak hanya diam, dirinya hanya menjawab dengan perkataan yang seadanya saja.
"Haha iya gendutan, karena bahagia dengan kerjaan, ya namanya juga hormon bisa saja jerawat timbul, nyatanya masih dalam keadaan normal ya Nis, hehe"Â ucapnya, dengan senyum kecut menghiasi wajahnya.
Terlihat raut wajah yang ditampilkan Inella tampak sangat lesu sesaat bertemu dengan Nisa, bila bisa diputar waktu, rasanya Inella tidak ingin berjumpa dengan Nisa, kalau pertemuan dirinya dengan Nisa hanya berujung pada perkataan yang membahas fisiknya.
Dari ilustrasi di atas kita bisa mengambil sebuah kesimpulan, bahwa body shaming yang kita anggap hanya sebuah perkataan biasa mampu menyakitkan perasaan orang lain. Come on, berhentilah berperilaku seperti ini