Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cerita Fabel: Botam Si Kucing Hitam dan Botih Si Kucing Putih

7 Januari 2021   19:45 Diperbarui: 7 Januari 2021   19:51 2690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika mendengar ucapan hooman tersebut hati Botam bagaikan kaca yang pecah berantakan, dirinya bingung kenapa stigma seperti itu selalu melekat pada dirinya.

Botam merasa tidak diperdulikan dan bahkan tidak dianggap. Hingga akhirnya, jurus bersembunyi adalah jalan ninja Botam untuk menghapuskan kesedihannya sesaat para homan datang menghampiri mereka berdua.

Semenjak itu, Botam tidak pernah lagi menampilkan wujudnya ketika para hooman datang membawakan cemilan. Botihlah yang akan tampil menunjukkan wujudnya. 

Ketika para hooman itu pergi, barulah Botam datang menghampiri Botih untuk menyantap camilan secara bersama-sama.

"Botih" panggil Botam dengan suara lirih sesaat setelah menyantap cemilan.

Botih pun langsung menolehkan kepalanya menghadap ke arah Botam dengan senyuman yang lucu menghiasi wajahnya.

"Iya Botam" balasnya.

"Kenapa ya aku selalu mendapatkan perlakuan yang berbeda denganmu sesaat para hooman datang menghampiri kita" ucap Botam kepada Botih dengan mata yang berbinar.

"Jangan bilang seperti itu Botam" balas Botih, diikuti dengan paw-paw kecil nan lucu miliknya mengelus kepala Botam.

Botam hanya tertunduk lesu mendengar ucapan dari Botih. Rentetan air mata yang tertahan ingin rasanya segera mengalir, namun tetap dipertahankannya dengan sebaik mungkin.

"Aku sedih Botih, para hooman sepertinya tidak suka dengan wujud buluku yang berwarna hitam pekat seperti ini" ucap Botam dengan mata yang semakin berbinar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun