Kita ambil kasus pada nomor tiga di atas, "Bagaimana ya aku bisa masuk di perusahaan ternama, pesaingku pasti banyak? Aku khawatir tidak mampu bersaing dengan mereka yang lebih pintar dari diriku".
Merasa banyak yang lebih pintar dari diri kita memang tidak ada salahnya. Jadikanlah ini sebagai motivasi. Kalau mereka yang pintar bisa, kenapa kita tidak. Tidak ada gunanya menempatkan pikiran secara berlebihan hingga akhirnya menjatuhkan kepercayaan diri, karena itu akan merugikan diri sendiri.
Inilah salah satu contoh sederhana dari overthinking, pikiran yang dikeluarkan terlalu jauh padahal hal ini belum dilakukan dan dirinya telah membuat stigma negatif yang berlebihan pada dirinya sendiri.Â
Keempat, mengganggu kesehatan
Saat kita berada di fase overthinking, tidak jarang kita telah memikirkan sesuatu secara berlebihan terhadap sesuatu hal yang nyatanya belum terjadi di depan mata.
Bukannya masalah tersebut terselesaikan kita malah jatuh sakit hingga akhirnya stres, yang menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan mental pada diri sang overthinking tersebut.
Isi kepala hanya dihantui oleh bayangan perasaan yang tidak menentu karena tindakan overthinking yang telah tersemat di dalam diri. Seakan-akan kita telah terjebak di dalam pikiran yang tidak pasti.
Come on... Hidup ini penuh dengan proses, tidak ada sesuatu hal yang bisa diperoleh secara instan. Sebuah mie yang mendapatkan label instan pun masih harus dimasak terlebih dahulu baru bisa dinikmati, apalagi ini.
Sukses terjadi karena usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh. Jangan takut dengan kehidupan di masa depan, tidak hanya dirimu sendiri yang akan melihat dirimu di masa depan, semua orang yang pada saat ini sedang menginjakkan kakinya di bumi juga akan merasakan yang namanya masa depan.
Ingatlah, overthinking tidak akan membuat dirimu menjadi bahagia. Sesuatu yang dipikirkan secara berlebihan tidak akan ada baiknya. Percayalah.
Hidup akan begitu terasa indah apabila kita menjalaninya dengan bersyukur, dan hidup akan menjadi lebih bahagia apabila kita menjalaninya dengan penuh keikhlasan.
Thanks for reading
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H