Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mas Kamu Kah Orangnya?

26 Agustus 2020   14:00 Diperbarui: 26 Agustus 2020   13:47 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : www.liputan6.com

"Eh udah adzan Put, yook cepetan ke masjid"

"Iya mas" balasku dengan senyumanan

Mas kamu itu loh, kenapa sih bisa bikin hatiku semakin jatuh hati berkali-kali denganmu. Padahal apa yang kamu ucapkan dan katakan denganku merupakan hal yang sederhana. Namun mampu membuatku semakin terpesona. Bisikku didalam hati yang terdalam.

*****

Hari demi hari berlalu. Ceritaku selama bekerja di perusahaan ini benar-benar unik. Aku semakin suka bekerja disini. Aku semakin bersemangat bekerja disini. Selain karena partner kerjaku yang super baik, ada seseorang yang selalu menjadi penyemangatku. Meskipun aku hanyalah partner kerjanya dan hanya berani menyukainya secara diam-diam.

Ingin sekali menyebut namanya di setiap sepertiga malam. Namun aku tidak berani melakukannya lagi. Jauh sebelum mengenal Mas Aji, aku pernah melakukannya dan pada akhirnya keinginanku tidak sesuai dengan ketatapan dari Allah SWT. Sehingga sekarang aku lebih memilih meminta petunjuk terbaik dari-Nya.

Didasari karena alasan kerja. Dimana bagianku dan bagian mas aji selalu berkesinambungan. Alhasil antara administrasi kontrak dan keuangan selalu berhubungan. Tidak bisa dipungkiri lagi bila aku dan mas aji sering berbalas pesan. Meskipun hanya sekedar urusan pekerjaan semata. Entah kenapa hanya seperti itu saja sudah mampu membuatku senang bukan kepalang.

*****

Satu jam sebelum jam istirahat, tiba-tiba handphoneku berbunyi. Salah satu pesan masuk dari whatsapp. Ku liriklah siapa yang mengirim pesan tersebut.

"Hah mas aji" desahku dengan nada suara yang amat kecil.

Perasaan semua berkasnya sudah aku kasih deh ke keuangan, apa ada yang salah ya. Bisikku didalam hati sebelum membuka pesan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun