"Eh udah adzan Put, yook cepetan ke masjid"
"Iya mas" balasku dengan senyumanan
Mas kamu itu loh, kenapa sih bisa bikin hatiku semakin jatuh hati berkali-kali denganmu. Padahal apa yang kamu ucapkan dan katakan denganku merupakan hal yang sederhana. Namun mampu membuatku semakin terpesona. Bisikku didalam hati yang terdalam.
*****
Hari demi hari berlalu. Ceritaku selama bekerja di perusahaan ini benar-benar unik. Aku semakin suka bekerja disini. Aku semakin bersemangat bekerja disini. Selain karena partner kerjaku yang super baik, ada seseorang yang selalu menjadi penyemangatku. Meskipun aku hanyalah partner kerjanya dan hanya berani menyukainya secara diam-diam.
Ingin sekali menyebut namanya di setiap sepertiga malam. Namun aku tidak berani melakukannya lagi. Jauh sebelum mengenal Mas Aji, aku pernah melakukannya dan pada akhirnya keinginanku tidak sesuai dengan ketatapan dari Allah SWT. Sehingga sekarang aku lebih memilih meminta petunjuk terbaik dari-Nya.
Didasari karena alasan kerja. Dimana bagianku dan bagian mas aji selalu berkesinambungan. Alhasil antara administrasi kontrak dan keuangan selalu berhubungan. Tidak bisa dipungkiri lagi bila aku dan mas aji sering berbalas pesan. Meskipun hanya sekedar urusan pekerjaan semata. Entah kenapa hanya seperti itu saja sudah mampu membuatku senang bukan kepalang.
*****
Satu jam sebelum jam istirahat, tiba-tiba handphoneku berbunyi. Salah satu pesan masuk dari whatsapp. Ku liriklah siapa yang mengirim pesan tersebut.
"Hah mas aji" desahku dengan nada suara yang amat kecil.
Perasaan semua berkasnya sudah aku kasih deh ke keuangan, apa ada yang salah ya. Bisikku didalam hati sebelum membuka pesan tersebut.