Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Idamanku

17 Juli 2020   15:10 Diperbarui: 18 Juli 2020   15:22 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah selesai dari kantor nanti aku berniat untuk pergi ke mall. Refreshing diri sudah pasti. Shopping yaa ngikut saja, karena staff sudah diizinkan untuk pulang tepat pukul 13.00 siang.

Aku kira hanya ada aku sendirian didalam masjid ini. Teman-teman perempuanku sudah pada lebih dulu keluar setelah melaksanakan sholat. Sedangkan jamaah laki-laki terlihat sudah pada pergi meninggalkan masjid.

Akan tetapi, seketika itu aku mendengar seseorang melafazkan ta'awudz.

"audzubillah himinasyaitonirrajim bismillahirohmanirohim"

Lantunan tilawah al quran pun bergemah didalam masjid ini. Hatiku tenang mendengarnya. Surah Ar Rahman. Itulah surah yang dilafazkan oleh seseorang diseberang sana, yang dibatasi oleh tirai pembatas didalam masjid.

"Masya allah, suara tilawah siapa itu" ucapku dengan nada perlahan.

Suara tilawahnya semakin indah didengar. Masuk ditelingaku dengan begitu merdu. Penasaran aku dibuatnya. Siapa yang sedang tilawah dengan suara merdu disiang hari ini.

Akhirnya kuputuskan untuk mengeser tirai yang membatasi sholat antara jamaah laki-laki dan jamaah perempuan. Ku tariklah tirai dengan perlahan dan kuintip siapa yang sedang berada disana.

Mataku terkejut melihat sosok yang berada didepanku. Meskipun membelakangiku, namun aku tau siapa itu.

"Mas Fatih" Ucapku. Tak kusangka, suaraku bergema di dalam masjid.

Spontan aku langsung menutup tirai pembatas tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun