Mohon tunggu...
Desi Fitri wahyuni
Desi Fitri wahyuni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Antropologi Sosial, Universitas Indonesia

Merangkai kata menuai bait sejuta asa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bersama Santri Wujudkan Generasi Sadar Sanitasi Berlandaskan Qurani: Perjalanan Tim Tangkas UI di Desa Kalibeber, Wonosobo

7 Oktober 2024   20:15 Diperbarui: 7 Oktober 2024   23:56 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Tim Tangkas Bersama Para Santri Pondok Pesantren Al-Qur'an Safiinatunnaja. Sumber Foto: Tim Tangkas

Hari selanjutnya Jumat 26 Juli, setelah langkah demi langkah kita lalui, tibalah kita pada hari ke-4 di Kalibeber. Pada hari ini agenda yang kami lakukan adalah melakukan briefing di pagi hari untuk pembagian tugas selama satu hari kedepan. Acara puncak yang akan kami lakukan pada hari ini adalah penyuluhan edukasi personal hygiene dan penyakit menular ke santri Pondok Pesantren Al-Qur’an Safinatunnaja.  Pembagian tugas kami lakukan dengan membagi menjadi dua kelompok. Anggota yang bertugas untuk menyampaikan materi malam nanti yakni Alya dan Naufan sebagai pemateri dan Aufa sebagai MC dipersilahkan melakukan pematangan materi, review materi, dan melakukan gladi kotor. Di satu sisi, anggota lain yang bertugas memastikan kelengkapan fasilitas bersama pengurus pondok pesantren. Wildan membantu pihak pesantren untuk meminjam proyektor  di salah satu instansi lain di sini, dan mengecek ulang keamanan tempat dan fasilitas lain. 

Pemasangan Banner Kegiatan Pada Ruangan untuk Penyuluhan. Sumber Foto: Tim Tangkas
Pemasangan Banner Kegiatan Pada Ruangan untuk Penyuluhan. Sumber Foto: Tim Tangkas

Nah, hal menarik di luar rancangan utama tim Tangkas, yang akan kami lakukan hari ini adalah membahas mengenai aspirasi dari Ketua RT setempat. Setelah sebelumnya kita melakukan pelaporan izin tinggal dan menjelaskan tujuan dari kedatangan kami dan isu utama yang kami angkat mengenai edukasi sanitasi lingkungan. Respons positif kami dapati kala itu, mereka meminta kami untuk turut memberikan pelatihan ke warga setempat, terlebih beliau menjelaskan isu sanitasi lingkungan juga menjadi tantangan yang dihadapi warga setempat di tengah kondisi masyarakat Kalibeber yang memiliki pola pemukiman padat. 

Walhasil, Diyah dan Desi melakukan diskusi ulang dengan melakukan pertemuan bersama Pak RT dan Bu RT setempat untuk menanyakan lebih detail kondisi masyarakat agar kami dapat memetakan dengan baik hal yang dapat kami tindak lanjuti untuk membuat program penyuluhan di warga setempat. Pertemuan ini membuahkan inti topik yang akan kita realisasikan menjadi kegiatan diluar garis besar Tangkas, yakni penyuluhan pengelolaan limbah minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi yang sasaran pesertanya adalah ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) di RT setempat. menindaklanjuti program baru ini, kami bergegas merumuskan penetapan hal teknis dan utamanya terkait pembelian bahan kebutuhan penyuluhan, dan paling penting berkoordinasi kepada Bu RT untuk meminta warga setempat mengumpulkan limbah minyak jelantah agar dapat diolah bersama nantinya.  Begitulah gambaran yang kami dapatkan apabila menjadi peneliti maupun seorang pekerja sosial untuk membantu masyarakat, aktif menganalisis dan menghadapi secara tanggap dan tepat pada dinamika di lapangan

Foto Saat Diskusi Bersama RT Setempat mebahasa Rancangan Program Penyuluhan.Sumber Foto: Tim Tangkas
Foto Saat Diskusi Bersama RT Setempat mebahasa Rancangan Program Penyuluhan.Sumber Foto: Tim Tangkas

Di Jumat sore, kami melaksanakan gladi bersih dan bersiap-siap untuk melaksanakan agenda penyuluhan pertama kepada para santri pada materi personal hygiene dan penyakit menular. Kegiatan penyuluhan terjadwalkan pada malam hari yakni ba’da isya. Para pengurus mempersilahkan kita untuk menggunakan jam ngaji malam para santri untuk edukasi penyuluhan sanitasi. Kami beranjak dari tempat singgah, kurang lebih pukul 19.20 dengan mengendarai motor. Tak ketinggalan X-banner edukasi personal hygiene dan pengelolaan sampah kami pasang saat acara berlangsung untuk. Agenda malam ini diawali mobilisasi para santri menuju tempat penyuluhan yakni di dalam masjid pondok pesantren. Kemudian dilanjut dengan pembukaan acara yang diresmikan oleh Ustadz Yahya, tak ketinggalan pula para pengurus pondok yang turut membersamai kami. Selanjutnya sampai pada acara inti yakni pemaparan materi yang di pandu oleh MC. Mulanya kami melakukan sesi pengisian pre-test di awal sebelum materi, dilanjut penyampaian materi, penyampaian sesi tanya jawab, dan ditutup dengan pengisian post-test. Syukur Alhamdulilah, kegiatan penyuluhan pertama berjalan dengan lancar. Ketertiban acara tergambarkan melalui sikap santri yang memerhatikan materi dengan seksama. Respons positif para santri, adalah pemantik senyum sumringah penyeka lelah kami malam ini. 

Poster Terkait Personal Hygiene dan penyakit menular serta Pengelolaan Limbah Organik Menjadi Kompos. Sumber Foto: Tim Tangkas
Poster Terkait Personal Hygiene dan penyakit menular serta Pengelolaan Limbah Organik Menjadi Kompos. Sumber Foto: Tim Tangkas

Pembukaan Program Penyuluhan di Resmikan oleh Ustadz Yahya selaku Lurah Pondok. Sumber Foto: Tim Tangkas.
Pembukaan Program Penyuluhan di Resmikan oleh Ustadz Yahya selaku Lurah Pondok. Sumber Foto: Tim Tangkas.

Penyampaian Mateei oleh Alya dan Naufan Mengenai Edukasi Personal Hygiene dan Penyakit Menular. Sumber Foto: Tim Tangkas.
Penyampaian Mateei oleh Alya dan Naufan Mengenai Edukasi Personal Hygiene dan Penyakit Menular. Sumber Foto: Tim Tangkas.

Sabtu, 27 Juli dingin udara Kalibeber membuat kami cukup hemat air, bagaimana tidak mandi sehari sekali kami rasa sudah lebih dari cukup dan susah payah untuk meberanikan diri menyentuh air yang amat dingin di sana. Pagi itu kami buka dengan sarapan sate ayam yang kami beli di pasar Jawar, dipadu dengan menyeduh minuman hangat, cukup meromantisasi pagi hari kami. Agenda pagi menuju siang hari ini adalah finalisasi dan gladi kotor penyuluhan ke dua kami yakni pengelolaan limbah dan penjelasan pembuatan kompos. Anggota yang bertugas yakni Desi dan Wildan sebagai pemateri dan Diyah sebagai MC memanfaatkan waktu untuk berlatih agar dapat memaksimalkan acara pada malam hari nanti. Sementara, anggota kelompok lainnya yakni Alya, Aufa, dan Naufan berganti tugas, yakni bertanggung jawab mengkoordinasikan dan memastikan kesiapan fasilitas untuk acara penyuluhan bersama pengurus pondok. Sore hari ba’da Ashar, kami melakukan gladi bersih di ruang bawah bersama seluruh anggota tim dilanjut dengan bersiap-siap menuju jam acara di malam nanti. 

Acara penyuluhan ke-2 malam ini, dimulai setelah para santri makan malam. Tak berbeda dengan susunan acara pada penyuluhan ke-1, hanya saja pembukaan seremonial acara tidak lagi dilangsungkan yang artinya para pengurus telah mempersilahkan kami menjalankan rangkaian program ini. Malam ini semangat para santri tidak luntur dimakan waktu, sama seperti hari pertama para generasi penerus bangsa yang amat menjunjung tinggi adab sopan santun tercermin dari sikap mereka selama acara berlangsung. Kami turut senang dengan antusias para santri saat sesi tanya jawab, keaktifan mereka menunjukan adanya keingintahuan mendalam terhadap materi yang telah disampaikan. Sebagai apresiasi kami memberikan hadiah kecil kepada peserta yang bertanya.Tak mengherankan pondok pesantren menjadi tempat menimba ilmu yang diselaraskan dengan pembentukan karakter peserta didik yang unggul dan seimbang untuk menuntut ilmu dunia dan landasan ilmu agama. Penyuluhan bersama para santri berlangsung mulai pukul 20.00 sampai 21.15 WIB. Usai melaksanakan penyuluhan kedua kami meminta perwakilan beberapa santri untuk menyampaikan kesan dan pesan selama acara penyuluhan. Hal ini kami lakukan, sebagai salah satu saran evaluasi dan pencapaian indikator keberhasilan program. Setelah melaksanakan rangkaian acara penyuluhan, kami lanjut berkoordinasi terkait hal teknis dengan para pengurus untuk acara pelatihan pembuatan pupuk kompos di esok hari. Diskusi singkat tersebut mengakhiri acara penyuluhan, mengingat malam telah menyapa kami bergegas pamit agar segera memberikan waktu istirahat pada tubuh ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun